Cerita populer

Prancis meningkatkan kerja sama militer di tengah sengketa di Laut Cina Selatan

Staf FORUM

Prancis telah berjanji untuk membantu menjaga perdamaian di Laut Cina Selatan menyusul pertemuan dengan pejabat Filipina dan India pada pertengahan Maret 2018.

“Filipina dan Prancis meningkatkan kerja sama mereka di bidang militer dan keamanan. Kami mengungkapkan kerja sama ini minggu lalu, ketika delegasi tingkat tinggi dari Kementerian Pertahanan Prancis datang ke Manila untuk berpartisipasi dalam komite kerja sama gabungan Filipina-Prancis yang pertama,” kata Duta Besar Prancis Nicolas Galey, demikian menurut surat kabar Philippine Daily Inquirer. “Saya tidak akan menjelaskan secara lebih spesifik tentang apa yang telah dibahas, tapi pastinya, ini merupakan bidang kerja sama baru yang sangat penting bagi kedua negara, terutama di saat negara-negara seperti Prancis dan Filipina harus bekerja sama dengan lebih erat untuk keamanan di wilayah ini.”

Dia mengatakan bahwa kedua negara percaya pada “penghormatan terhadap hukum internasional, khususnya Hukum Laut” — menambahkan bahwa Prancis mendukung “posisi hukum” Filipina mengenai sengketanya dengan Tiongkok di Laut Cina Selatan.

Selain masalah maritim, Galey mengatakan bahwa kedua negara akan melakukan kerja sama bilateral untuk memerangi terorisme.

Beberapa hari sebelum duta besar menyampaikan pernyataan tersebut, Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di New Delhi. Di sana mereka berdua menyetujui kesepakatan maritim yang memungkinkan kapal Angkatan Laut India menggunakan fasilitas angkatan laut Prancis di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik bagian selatan. (Foto: Presiden Prancis Emmanuel Macron, kiri, melambaikan tangan ke media saat dia berjabat tangan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi sebelum melakukan pertemuan di New Delhi, India, pada Maret 2018.)

“Kesepakatan dengan Prancis ini akan mengirimkan pesan ke Tiongkok bahwa kami sedang mempersiapkan untuk memperluas keberadaan kami di kandang kami sendiri, yaitu Samudra Hindia, serta di dekat Laut Cina Selatan, yang dianggap sebagai lingkup pengaruh Tiongkok,” ungkap Abhijit Sing, mantan komandan Angkatan Laut India yang sekarang bekerja sebagai pakar maritim di kelompok cendekiawan Observer Research Foundation yang berbasis di New Delhi, kepada surat kabar National Herald yang diterbitkan di India.

Prancis dan India mengatakan bahwa mereka berencana untuk menggunakan badan antariksa mereka masing-masing guna mendeteksi, mengidentifikasi, dan memantau kapal laut untuk memastikan kebebasan navigasi di Samudra Hindia.

“Kedua negara kami percaya bahwa untuk perdamaian dunia, kemajuan, dan kemakmuran di masa depan, kawasan Samudra Hindia akan memainkan peran yang sangat penting,” ungkap Modi, demikian menurut The Associated Press.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button