Cerita populer

Jepang merayu Australia untuk menyetujui kontrak kapal selam

Reuters

Konsorsium Jepang yang mengincar salah satu kontrak pertahanan paling menguntungkan di dunia, proyek senilai 509 triliun rupiah (35,60 miliar dolar A.S) untuk membuat kapal selam Australia, telah meluncurkan bujuk rayu agresif untuk mengatasi masalah setempat atas penawaran yang diberikannya.

Konsorsium Mitsubishi Heavy Industries dan Kawasaki Heavy Industries ragu-ragu untuk menyatakan secara terang-terangan kesediaannya untuk membuat kapal selam di kota Adelaide, pusat industri galangan kapal pertahanan Australia.

Pesaingnya, yaitu ThyssenKrupp Marine Systems dari Jerman dan kontraktor angkatan laut yang dikendalikan negara DCNS dari Prancis mengatakan bahwa mereka akan membuat kapal selam ini sepenuhnya di Australia dan menawarkan manfaat ekonomi dan politik dari proposal mereka kepada anggota pemerintah Australia.

Eksekutif dari perusahaan Jepang dan pejabat pertahanan dari Tokyo melaksanakan pertemuan dengan kontraktor pertahanan, pejabat setempat, dan serikat pekerja pada Agustus 2015 di Adelaide, ibukota negara bagian Australia Selatan.

Perdana Menteri Tony Abbott sedang mengalami tekanan dari dalam Partai Liberal konservatif, pejabat negara, dan serikat buruh untuk memastikan bahwa kapal selam siluman tersebut dibuat di dalam negeri.

Pejabat pemerintah negara bagian Australia Selatan bersikeras melibatkan setidaknya 70 persen partisipasi pekerja setempat dalam proyek tersebut.

“Pemerintah negara bagian, industri pertahanan setempat, dan pekerja berkomitmen untuk melindungi Australia dengan membangun industri pertahanan yang kuat, yang mendukung para pekerja di galangan kapal kami,” kata Menteri Industri Pertahanan Australia Martin Hamilton-Smith. “Masih ada waktu untuk memberi industri kepastian yang dibutuhkan dan mengesampingkan pembuatan kapal selam hibrida atau di luar negeri.”

Tim Jepang sedang melakukan pembicaraan dengan Babcock International Group dan BAE Systems dari Inggris, yang memiliki operasi manufaktur di Australia, dalam menanggapi tekanan untuk menyertakan partisipasi domestik sebanyak mungkin dalam proyek tersebut.

Industri manufaktur Australia masih belum pulih dari keputusan Ford, Toyota, dan General Motors untuk menghentikan produksi lokal pada tahun 2016.

Senator Partai Liberal Sean Edwards — ketua komite ekonomi di majelis tinggi Parlemen Australia — mengatakan bahwa dia telah berulang kali menyampaikan kepada pejabat Jepang nilai politis pemberian jaminan untuk membuat kapal selam di Australia.

Abbott telah menyebut Jepang sebagai “teman terdekat negaranya di Asia.” Amerika Serikat juga tertarik untuk memacu hubungan yang lebih bersahabat di antara kedua sekutu utamanya di Asia.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button