Cerita populer

Dokumen pertahanan tahunan menunjukkan meningkatnya kekhawatiran atas Tiongkok

The Associated Press

Jepang menekankan bahwa Tiongkok merupakan ancaman bagi meningkatnya ketegangan regional dalam laporan pertahanan tahunan tahun ini ketika pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe mencoba untuk meyakinkan masyarakat tentang perlunya pemberlakuan undang-undang guna memberi militer Jepang peran yang lebih besar.

Laporan itu, yang disetujui pada akhir Juli 2015 oleh Kabinet, tertunda selama lebih dari seminggu ketika panel partai yang berkuasa pendukung Abe menuntut penyebutan contoh tambahan dari kegiatan maritim “sepihak” Tiongkok, seperti pengembangan minyak dan gas bawah laut di Laut Cina Timur.

Koalisi partai yang berkuasa pendukung Abe mendorong untuk meloloskan peraturan sangat kontroversial yang memungkinkan Pasukan Bela Diri Jepang bertempur melawan militer asing bahkan ketika tidak diserang, serta memperluas perannya dalam menjaga perdamaian internasional.

Banyak rakyat Jepang merasa waswas dengan perluasan peran militer ini karena kenangan pahit kekalahan Jepang di Perang Dunia II. Anggota parlemen oposisi mengatakan bahwa partai Abe mungkin melebih-lebihkan ancaman untuk menggalang dukungan bagi undang-undang tidak populer yang juga dianggap inkonstitusional oleh banyak ahli.

Buku putih setebal 429 halaman itu menggarisbawahi bahwa risiko keamanan Jepang telah memburuk secara keseluruhan dan mengutip ancaman rudal dan nuklir berkelanjutan dari Korea Utara dan ancaman teroris dari kelompok Negara Islam sebagai contohnya.

Tiongkok sejauh ini menjadi pemuncak daftar kekhawatiran keamanan Jepang dan mengisi sepertiga dari bab tentang tren keamanan global yang mencakup delapan negara dan kawasan.

“Tiongkok, terutama mengenai masalah konflik maritim, terus bertindak secara asertif, termasuk upaya pemaksaan untuk mengubah status quo, dan siap untuk memenuhi tuntutan sepihaknya secara sewenang-wenang tanpa kompromi,” kata laporan itu. “Jepang sangat khawatir dengan tindakan Tiongkok, yang perlu terus diawasi dengan cermat.”

Laporan ini juga mengungkapkan kekhawatiran atas pekerjaan reklamasi Tiongkok baru-baru ini di Laut Cina Selatan dan mengatakan bahwa tindakan tersebut telah meningkatkan ketegangan regional. Laporan Departemen Pertahanan juga menambahkan bagian baru yang juga mengacu pada kegiatan maritim di tempat lain.

Tiongkok telah membangun pulau-pulau buatan di daerah luas yang kaya akan sumber daya sehingga mengkhawatirkan negara-negara tetangga. Jepang telah meningkatkan kerja sama pertahanan dengan Filipina dan telah melakukan latihan bersama di daerah tersebut. Menteri Pertahanan Jenderal Nakatani menyarankan supaya Jepang bisa mengirim pesawat pengintai ke wilayah itu jika undang-undang tersebut disetujui, meskipun ia membantah adanya rencana khusus.

Laporan itu menyatakan bahwa transportasi maritim yang aman sangat penting untuk kelangsungan hidup bangsa.

Pendudukan berulang Tiongkok ke wilayah perairan di sekitar pulau-pulau yang disengketakan di Laut Cina Timur telah menjadi rutinitas, dengan kapal yang lebih besar sekarang sedang dimobilisasi, demikian kata laporan itu. Pulau-pulau tak berpenghuni itu dikendalikan oleh Jepang dan juga diklaim oleh Beijing, demikian ungkap laporan itu.

Menanggapi tuntutan panel keamanan nasional partai Abe, laporan itu membuat catatan khusus tentang survei dan pengeboran minyak dan gas bawah laut Tiongkok di laut kawasan tersebut. Di perairan Laut Cina Timur yang disengketakan, Tiongkok telah membangun anjungan lepas pantai baru dan fasilitas lainnya di sisi Tiongkok pada garis median yang memisahkan zona ekonomi eksklusif kedua negara sejak Juni 2013 yang menyebabkan protes berulang dari Jepang atas pembangunan “sepihak” Tiongkok, demikian kata laporan itu.

Segmen tersebut dicetak pada lembar terpisah sebagai sisipan. Proses pencetakan sisipan ini menyebabkan ditundanya peluncuran laporan itu selama sekitar 10 hari.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button