Cerita populer

India India memutakhirkan upgradingkemampuan pertahanan dengan pakta pertahanan A.S.

Staf FORUM

Perjanjian komunikasi militer yang ditandatangani oleh India dan Amerika Serikat akan memungkinkan transfer alutsista berteknologi tinggi ke New Delhi dan semakin mendekatkan militer dari kedua negara demokrasi terbesar di dunia itu.

Reuters melaporkan bahwa Perjanjian Kompatibilitas dan Keamanan Komunikasi (Communications Compatibility and Security Agreement) itu ditandatangani pada awal September 2018 setelah Menteri Pertahanan A.S. Jim Mattis dan Menteri Luar Negeri A.S. Mike Pompeo bertemu dengan Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj dan Menteri Pertahanan India Nirmala Sitharaman.

“Momentum dalam kemitraan pertahanan kami telah memberikan energi positif luar biasa yang telah mengangkat hubungan India-A.S. mencapai taraf yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ungkap Sitharaman.

Militer kedua negara telah bekerja bersama-sama secara lebih erat dalam beberapa tahun terakhir untuk melawan berkembangnya pengaruh Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Asia dan Samudra Hindia. Pompeo menggambarkan pakta itu sebagai langkah kemajuan besar yang akan menciptakan komunikasi yang lebih baik di antara militer kedua negara dan memungkinkan transfer alutsista, termasuk drone pengawasan bersenjata.

Pemerintah India telah merasakan kekhawatiran akan meningkatnya kehadiran kapal selam Tiongkok di lingkungan pengaruh tradisional New Delhi, demikian yang dilaporkan surat kabar The New York Times. Beijing terus membuat kesepakatan pembangunan pelabuhan dengan negara-negara di sekitar India, dan ancaman kapal selam itu secara statistik memang menakutkan. RRT mengoperasikan 78 kapal selam, sementara India hanya mengoperasikan 18 kapal selam, demikian menurut The New York Times.

Akan tetapi kemampuan pertahanan India sedang meningkat. Seorang pejabat pertahanan senior A.S. mengatakan bahwa A.S. telah menandatangani pakta serupa dengan kurang dari 30 negara, demikian menurut Reuters.

“Hal itu tidak hanya memungkinkan kami untuk lebih bisa bekerja bersama-sama dengan India, tetapi juga memungkinkan India untuk menjadi lebih bisa bekerja bersama-sama di seluruh sistemnya sendiri… yang paling signifikan, hal itu membuka berbagai teknologi pertahanan ke India,” ungkap Joseph Felter, asisten deputi menteri pertahanan untuk Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Beberapa sistem persenjataan India, termasuk pesawat terbang C-130 dan C-17, akan memiliki peningkatan kemampuan oleh karena perjanjian itu. Pakta itu juga menyerukan latihan militer bersama yang melibatkan angkatan udara, darat, dan laut pada tahun 2019. (Foto: Menteri Pertahanan A.S., Jim Mattis, berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj sebelum dimulainya pertemuan mereka di New Delhi, India.)

Para pejabat pertahanan berhasil mencapai perjanjian bersejarah meskipun ada beberapa perbedaan di antara kedua negara menjelang pembicaraan tersebut. A.S. telah mendorong India dan negara-negara lain untuk mengurangi perdagangan dengan Iran, dan India juga berencana untuk membeli sistem rudal anti-pesawat terbang Rusia yang melanggar sanksi yang dikenakan pada Rusia oleh Kongres A.S.

“[Perjanjian pertahanan] ini merupakan kesepakatan besar,” ungkap Rudra Chaudhuri, dosen senior di King’s College, London, demikian menurut The New York Times. “Di satu sisi, jelas bahwa hubungan A.S.-India sangat kuat, apa pun perbedaannya.”

Mattis menyetujui sentimen itu.

“Diskusi yang bermanfaat hari ini menggambarkan nilai kerja sama berkelanjutan di antara kedua negara demokrasi terbesar di dunia,” ungkapnya setelah penandatanganan. “Kami akan bekerja bersama-sama untuk Indo-Pasifik yang bebas dan makmur.”

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button