Kapabilitas Pelatihan dan Eksperimen Multiranah Pasifik
Memberikan Keunggulan Asimetris bagi A.S. beserta Sekutu dan Mitranya

Dr. Andre J. Stridiron III/KOMANDO PASUKAN A.S. DI INDO-PASIFIK
Program Kapabilitas Pelatihan dan Eksperimen Multiranah Pasifik (Pacific Multi-Domain Training and Experimentation Capability – PMTEC) berusaha untuk secara cepat meningkatkan dan memungkinkan interoperabilitas gabungan dan koalisi di seluruh Indo-Pasifik.
Didanai dan dibekali sumber daya oleh Komando Pasukan Amerika Serikat di Indo-Pasifik (USINDOPACOM) di bawah Pacific Deterrence Initiative (PDI), PMTEC menghubungkan teknologi lapangan (range) live, virtual, dan konstruktif (LVC) yang mutakhir di seluruh kawasan.
Memasuki tahun ketiga, inisiatif PMTEC memberikan lebih dari yang diantisipasi. PMTEC berfokus pada perbaikan infrastruktur area pelatihan dan lapangan (range) kritis di seluruh medan. Contohnya termasuk jaringan dan nodus, perbaikan fasilitas untuk memungkinkan interoperabilitas mitra dan gabungan mutakhir, serta tautan ke sumber daya terdistribusi yang dimanfaatkan dari aset dan lapangan (range) A.S. kontinental. Tim PMTEC juga bermitra dengan perencana latihan gabungan dan koalisi untuk membentuk dan melaksanakan Joint Exercise Program (JEP) USINDOPACOM menjadi kegiatan yang dioperasionalkan.
Inisiatif PMTEC dengan cepat menjadi suar bagi perubahan institusional mendasar yang dimodelkan di seluruh komando prajurit A.S. lainnya. Ini menyatukan operasi, kegiatan, dan investasi dengan beberapa kantor program dari wakil menteri pertahanan, matra gabungan, staf gabungan, Badan Pertahanan Rudal, Sekutu dan Mitra, serta industri.
Kemajuan dan keberhasilan PMTEC mentransformasi proses Departemen Pertahanan A.S. (DOD) menjadi operasi abad ke-21 melalui implementasi teknologi yang berkembang pesat, arsitektur jaringan terdistribusi, alat manajemen dan komando dan kendali pertempuran canggih, alat analisis multiranah, serta pengaktif LVC. Hal itu memungkinkan pejuang tempur gabungan dan koalisi untuk berlatih dalam taktik semua ranah yang kompleks di seluruh Indo-Pasifik, sekaligus melaksanakan kegiatan penangkalan dan postur strategis.
Dengan laju peperangan dan kemajuan teknologi yang semakin cepat, begitu pula hendaknya kemampuan A.S., Sekutu dan Mitra untuk merencanakan, melatih, bereksperimen, beroperasi dan, yang terpenting, belajar. PMTEC memberikan keunggulan asimetris atas musuh regional melalui pelaksanaan pelatihan dan eksperimen LVC kelas atas. Ini menjaga pejuang tempur gabungan dan koalisi pada tingkat kesiapan tertinggi dan diposisikan untuk menanggapi kontingensi, krisis, atau konflik.

Mempercepat Pengambilan Keputusan
Inisiatif PMTEC mencapai interoperabilitas gabungan dan koalisi, memperluas pelatihan dan latihan persiapan dengan simulator virtual, dan menunjukkan nilai dari alat model data umum untuk mencapai “kecepatan memperoleh wawasan” dan pengambilan keputusan yang lebih cepat demi meraih keunggulan atas pesaing dan musuh.
Kantor program PMTEC berfokus pada pencapaian interoperabilitas gabungan dan koalisi melalui beberapa upaya, terutama JEP dan program latihan matra (SEP) di seluruh medan. Latihan gabungan USINDOPACOM, seperti Balikatan, Cobra Gold, Garuda Shield, Keen Edge, Keen Sword, Pacific Sentry, Talisman Sabre, and Valiant Shield, menggabungkan kemampuan PMTEC untuk skenario yang mendorong kegiatan pelatihan dan latihan persiapan semua ranah atau multiranah. Latihan matra seperti kegiatan pelatihan Cope North, Pacific Vanguard, Marine Aviation Support Activity, dan Joint Pacific Multinational Readiness Center memanfaatkan sumber daya PMTEC dengan tautan ke acara JEP.
Meningkatkan Interoperabilitas
PMTEC juga mencapai interoperabilitas gabungan dan koalisi dengan menyertakan sumber daya LVC gabungan (JLVC) dalam latihan. Tim PMTEC di K. Mark Takai Pacific Warfighting Center memimpin upaya untuk mengintegrasikan alat JLVC ke dalam acara JEP USINDOPACOM. Keahlian mereka dalam menggabungkan model dan simulasi JLVC tingkat operasional ke dalam latihan pasca komando USINDOPACOM sudah lebih dulu ada sebelum munculnya inisiatif PMTEC. Namun melalui PMTEC, tim bekerja dengan pemangku kepentingan di seluruh DOD, termasuk matra, staf gabungan, Badan Pertahanan Rudal, dan Pusat Simulasi Pertempuran Korea, untuk menyatukan alat simulasi dan model, dan mendistribusikan sumber daya di seluruh Indo-Pasifik dan ke dalam latihan pelatihan lapangan USINDOPACOM.
Kantor program PMTEC sedang melembagakan inisiatif serupa yang berfokus untuk menautkan sumber daya pelatihan virtual dan konstruktif tingkat taktis ke JEP dan SEP. Ketika digabungkan, alat operasional dan taktis ini akan memberikan kemampuan pelatihan yang tak tertandingi. Alat tersebut akan menyediakan instrumen untuk secara bersamaan melakukan pelatihan dan operasi kelas atas yang kompleks di seluruh kawasan, menautkan lapangan (range), sumber daya, dan pejuang tempur pada waktu dan tempat yang fleksibel tanpa mengurangi postur kekuatan. Kemampuan ini memberikan keunggulan asimetris dengan mempertahankan kesiapan pasukan gabungan dan koalisi yang kredibel untuk bertempur yang diposisikan untuk menghadapi persaingan, krisis, atau konflik.
Penyelarasan Sumber Daya Pelatihan
PMTEC juga mencapai interoperabilitas gabungan dan koalisi melalui penyelarasan sumber daya pelatihan. Lebih dari 75% lapangan (range) yang digunakan oleh pasukan gabungan USINDOPACOM digunakan bersama dengan mitra koalisi. Sebagian besar lapangan (range) dan area pelatihan ini terdiri dari sumber daya ranah yang selaras dengan matra A.S. atau mitra koalisi. Selama beberapa dekade, hanya sedikit perhatian yang diberikan pada kebutuhan untuk mengembangkan interoperabilitas di seluruh alat dan sumber daya. PMTEC, bersama dengan inisiatif USINDOPACOM lainnya yang dibuat melalui PDI, seperti Joint Fires Network dan USINDOPACOM Mission Network, memimpin upaya tersebut dengan percakapan teknis dan tindakan di seluruh kawasan untuk meningkatkan interoperabilitas multiranah gabungan dan koalisi. Matra Gabungan Pasifik membawa sumber daya pelatihan mobile ke acara JEP, yang mengonversi area pelatihan mendasar menjadi lingkungan canggih dengan replikasi ancaman dan kemampuan pemantauan langsung. Semua mitra koalisi memberikan solusi cepat. Kemampuan tersebut termasuk alat LVC Australia dan Jepang, dukungan kendaraan udara tak berawak Filipina, dan pusat atau target komando atau kendali latihan gabungan (tetap dan mobile) di Indonesia untuk mendukung sketsa latihan gabungan maritim dan darat dengan amunisi aktif. Bersama-sama, semua hal tersebut memungkinkan latihan USINDOPACOM untuk memberikan tantangan pelatihan yang kompleks bagi pasukan gabungan dan koalisi.
Dengan platform dan taktik peperangan yang semakin kompleks, kemampuan untuk melaksanakan pelatihan gabungan dan koalisi di lingkungan live hadir dengan biaya yang signifikan dan terus bertambah. Ini juga ditangani oleh program PMTEC melalui sumber daya pelatihan virtual taktis.
Sebagian besar alat dan lingkungan pelatihan virtual dirancang agar independen dengan arsitektur tertutup (closed-loop), dan sebagian masih berada di ranah seperti siber dan ruang angkasa. Namun di seluruh A.S. kontinental dan berbagai lingkungan pelatihan matra, kemajuan dicapai untuk melakukan pelatihan terdistribusi di luar garis pandang dan sering kali melintasi ribuan kilometer.

PMTEC menunjukkan sebagian kemampuan ini selama latihan Valiant Shield 2024, bekerja sama erat dengan Kantor Menteri Pertahanan; Armada Pasifik, Pasukan Armada A.S., dan komando Sistem Udara Angkatan Laut; Sistem dan Lapangan (Range) Pelatihan Penerbangan Angkatan Laut; serta mitra industri. PMTEC mengirimkan F-35, F/A-18, F-16, Joint Tactical Air Control, dan pengaktif virtual lainnya ke Guam, dengan beberapa acara pelatihan taktis. Demonstrasi tersebut membuktikan bahwa pelatihan virtual tidak hanya meningkatkan jumlah kegiatan pelatihan dan latihan persiapan, tetapi juga meningkatkan fidelitas pelatihan taktis, skala pelatihan (tidak ada batasan jangkauan atau ruang udara), kecepatan awak dapat menilai pelajaran dan mengulangi pelatihan, serta kemampuan untuk melakukan pelatihan dan latihan persiapan tanpa mengungkapkan taktik kepada pengamat. Pejuang tempur gabungan dan koalisi kami memiliki keinginan tak terbendung untuk menjadi yang terbaik.
Latihan gabungan USINDOPACOM menyediakan lingkungan pelatihan yang membangun keterampilan interoperabilitas di semua lapisan peperangan — strategis, operasional, dan taktis. Melalui sumber daya PMTEC, pejuang tempur dapat terhubung secara virtual dan mempertajam keterampilan mereka di antara acara JEP.
Mitra koalisi sejalan dan, dalam beberapa kasus, mendahului PMTEC dalam mengembangkan dan memperluas lingkungan pelatihan virtual, sebuah terobosan dalam mempercepat pembelajaran dan menyempurnakan taktik multiranah gabungan dan koalisi. Hal tersebut mengarah pada inisiatif PMTEC terakhir: menggabungkan alat untuk menilai dan memutuskan pelaksanaan operasi multiranah di lingkungan pelatihan gabungan.
Kemampuan PMTEC menunjuk pada USINDOPACOM yang memiliki kemampuan untuk melakukan operasi gabungan dan bersama semua ranah. Acara JEP tidak lagi berfokus terutama pada kerja sama keamanan medan bilateral. Saat ini, acara tersebut juga memberikan peluang berharga bagi pasukan gabungan dan koalisi untuk membahas kemampuan taktis dan cara untuk terus meningkatkan operasi multiranah.
PMTEC bekerja untuk menambahkan lapisan penilaian data kuantitatif dan kualitatif pada JEP untuk memberikan analisis (data gabungan atau yang diuraikan untuk fokus ranah spesifik) untuk meningkatkan kualitas dan nilai keluaran pembelajaran.

Mencapai ‘Kecepatan Memperoleh Wawasan’
Lingkungan pelatihan pasukan gabungan dan koalisi harus mengimbangi laju ruang pertempuran kontemporer. Kecepatan peperangan terus meningkat, teknologi terus maju, dan tantangan kompleks operasi multiranah semakin diresapi taktik dan proses manajemen pertempuran.
Program PMTEC mendorong budaya perubahan untuk JEP dan SEP komando. Inisiatif berfokus pada interoperabilitas gabungan dan koalisi, memungkinkan pelatihan dan latihan persiapan dengan kemampuan LVC, dan mengimplementasikan alat model data untuk mencapai “kecepatan memperoleh wawasan.” Semua bertujuan untuk memungkinkan Komandan USINDOPACOM, rekan koalisi dan pejuang tempur di bawah komandonya agar tangkas, adaptif, dan efektif ketika dihadapkan dengan tantangan apa pun dan memiliki keunggulan dalam persaingan, konflik, atau krisis.