Oseania

Southern Jackaroo meningkatkan kesiapan tempur dan memperkuat ikatan multilateral

Departemen Pertahanan Australia

Hampir 2.300 prajurit dari Australia, Jepang, Papua Nugini, dan Amerika Serikat baru-baru ini melakukan latihan militer di Australia untuk meningkatkan interoperabilitas perang, memperkuat hubungan internasional, dan meningkatkan kesiapan tempur.

Brigade ke-3 Angkatan Darat Australia dikerahkan ke Area Pelatihan Lapangan Townsville dan Ingham, keduanya di Queensland, untuk mengikuti Latihan trilateral Southern Jackaroo bersama dengan Jepang dan A.S. (“jackaroo” merupakan istilah Australia untuk anak muda yang belajar bekerja dengan domba atau sapi.) Latihan itu dilakukan secara bersamaan dengan Latihan Brolga Run, kegiatan persenjataan gabungan dengan personel dari Pasukan Pertahanan Australia, Angkatan Darat dan Pasukan Marinir A.S., Pasukan Pertahanan Papua Nugini, dan Pasukan Bela Diri Darat Jepang (Japan Ground Self-Defense Force – JGSDF).

Prajurit Australia, Jepang, dan Amerika Serikat melakukan latihan tempur perkotaan di Area Pelatihan Lapangan Townsville di Queensland, Australia, selama latihan Brolga Run dan Southern Jackaroo pada Juni 2024.
VIDEO DIAMBIL DARI: DEPARTEMEN PERTAHANAN AUSTRALIA

Brigadir Jenderal David McCammon, komandan Brigade ke-3, mengatakan pasukan terpadu di Southern Jackaroo melakukan serangkaian tugas taktis, “melawan musuh, dan menunjukkan betapa mampunya kami bekerja sama dengan mitra kami, peluang ini sungguh luar biasa.”

Letnan Jenderal Hiroki Kobayashi, wakil kepala staf JGSDF, mengatakan latihan itu penting karena potensi ancaman di kawasan Pasifik.

“Peningkatan interoperabilitas kita menciptakan kemitraan di antara A.S., Jepang, dan Australia,” ungkap Hiroki Kobayashi. “Latihan itu menciptakan lingkungan keamanan yang stabil di kawasan Indo-Pasifik agar siap dalam melakukan penangkalan dan respons.”

David McCammon mengatakan penting bagi Angkatan Darat Australia untuk berlatih bersama dengan Sekutu dan Mitra.

“Kami banyak berfokus pada keterampilan individu serta aktivitas tingkat peleton dan kompi, yang bisa kami lakukan dengan lebih baik daripada siapa pun,” ungkapnya. “Ketika berhadapan dengan pasukan yang lebih besar, kita melihat bagaimana melakukan sesuatu dalam skala yang jauh lebih besar; kita mendapatkan gagasan tentang pergerakan brigade dan divisi besar serta bagaimana mempertahankannya.

“Ini merupakan kesempatan untuk memahami satu sama lain dan budaya kita, serta memanfaatkannya untuk menjadi mitra yang lebih baik di tingkat yang lebih tinggi.”

Letnan Kolonel Angkatan Darat A.S. James Carrier memuji hubungan di antara angkatan darat Australia dan A.S.

“Sejak saya menjadi anggota Angkatan Darat, Angkatan Darat Australia telah menjadi mitra yang bekerja bersama-sama dengan kami,” ungkap James Carrier. “Saya melihat hubungan itu berlanjut di masa depan; di mana pun terjadi konflik, kami akan bekerja bersama-sama.”

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button