Kursus darurat kesehatan Indo-Pasifik memperoleh penatalaksanaan baru
Pusat Keunggulan Manajemen Bencana dan Bantuan Kemanusiaan
Setelah lebih dari seperempat abad mempersiapkan profesional militer dan sipil untuk menanggapi bencana kesehatan di Indo-Pasifik, kursus Darurat Kesehatan dalam Populasi Besar (Health Emergencies in Large Populations – HELP) kini ditangani oleh administrator baru.
Pusat Keunggulan Manajemen Bencana dan Bantuan Kemanusiaan (Center for Excellence in Disaster Management and Humanitarian Assistance – CFE-DM), bekerja sama dengan Komite Palang Merah Internasional (International Committee of the Red Cross – ICRC) dan University of Hawaii di Manoa, telah menyelenggarakan kursus HELP selama 26 tahun. Kepemimpinan kursus kini beralih ke Pusat Nasional untuk Kedokteran Bencana dan Kesehatan Masyarakat (National Center for Disaster Medicine and Public Health – NCDMPH), sebuah organisasi antarlembaga federal dan pusat akademik di Uniformed Services University of the Health Sciences.
Program HELP yang berdurasi dua minggu ini membekali para profesional multidisiplin di seluruh organisasi kemanusiaan, kesehatan, sipil, dan pertahanan dengan pengetahuan dan keterampilan untuk membuat keputusan yang dipertimbangkan dengan matang selama keadaan darurat kemanusiaan.
ICRC, bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization – WHO) dan University of Geneva, membuat kursus ini pada tahun 1986 di Swiss. CFE-DM mengadopsi kursus ini pada tahun 1997 dan sejak itu 800 peserta telah lulus dari program ini di pusat yang berbasis di Hawaii itu, bagian dari Komando Pasukan Amerika Serikat di Indo-Pasifik.
“Kursus HELP mengamati bagaimana keadaan darurat kemanusiaan berkembang, dan program ini disesuaikan dengan perkembangan itu,” ungkap Dr. Rudi Coninx, yang berpartisipasi dalam kursus perdana pada tahun 1986 dan kemudian bergabung dengan ICRC dan WHO untuk membantu mengembangkan materi pelatihan kursus.
“Menurut saya, saat ini, jika Anda ingin mengetahui permasalahan apa saja yang akan Anda hadapi secara keseluruhan dalam misi kemanusiaan sebagai pekerja kemanusiaan dalam waktu kurang dari dua minggu, kursus HELP merupakan tempat yang tepat,” ungkap Rudi Coninx, yang masih mengajar beberapa mata pelajaran di kursus itu.
CFE-DM, yang didirikan pada tahun 1994, pada awalnya berfokus pada kedokteran militer, sehingga kursus HELP sangat cocok untuk diselenggarakan olehnya. Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya misi CFE-DM yang mencakup berbagai inisiatif di bidang mitigasi kerugian warga sipil dan dampak perubahan iklim, lembaga itu mengidentifikasi peluang bagi organisasi lain untuk mengambil alih kepemimpinan kursus itu.
Transisi kursus ini ke tangan organisasi lain yang berafiliasi dengan militer seperti NCDMPH merupakan hal yang penting untuk terus memfasilitasi kemitraan sipil-militer. Para peserta kursus mencakup profesional militer dan sipil dari berbagai negara Indo-Pasifik termasuk Bangladesh, Bhutan, Fiji, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Maladewa, Mongolia, Nepal, Filipina, Sri Lanka, Thailand, Timor-Leste, dan Vietnam.
Dengan semakin banyaknya militer regional yang memberikan bantuan kemanusiaan, kolaborasi sipil-militer menjadi sangat penting.
“Anda melihat semakin banyak militer terlibat dalam aksi kemanusiaan dan [lembaga swadaya masyarakat] juga terlibat, dan sering kali mereka memiliki pandangan dan visi yang berbeda, jadi penting untuk saling mengenal dan rukun dengan satu sama lain,” ungkap Rudi Coninx.
Kursus HELP berikutnya dijadwalkan pada tanggal 19-30 Agustus 2024 di Honolulu.
“Kursus HELP memberikan pelatihan penting bagi profesional sipil dan militer di seluruh dunia dalam menanggapi jenis bencana paling parah,” ungkap Dr. Jeff Freeman, direktur NCDMPH. “Kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan CFE-DM atas kesempatan yang diberikan untuk memimpin kursus HELP dan berharap dapat melanjutkan pelatihan penting ini di kawasan ini.”
Transisi itu merupakan tonggak bersejarah dalam evolusi program ini, dengan kemitraan di antara CFE-DM dan NCDMPH yang mencerminkan dedikasi bersama untuk memperkuat tanggap bencana global dan mengatasi tantangan darurat kemanusiaan. Fokus NCDMPH pada kolaborasi interdisipliner dan praktik berbasis bukti memosisikan lembaga yang berkantor pusat di Maryland itu untuk meningkatkan kursus ini, demikian ungkap para ahli.
“Keakuratan akademis yang dibawa oleh NCDMPH tidak hanya akan memperkaya kualitas kursus HELP, tetapi juga memperkuat jaringan HELP global yang telah dibangun sejak awal pelaksanaannya,” ungkap Direktur CFE-DM Joseph Martin. “Saya percaya bahwa di bawah kepemimpinan Dr. Jeff Freeman, kursus HELP akan terus berkembang dan memberikan peningkatan kapasitas yang berharga bagi tenaga kerja bencana.”