Ambisi ruang angkasa Beijing menimbulkan kekhawatiran

Staf FORUM
Para pemimpin Tiongkok memandang ruang angkasa sebagai sarana proyeksi kekuatan sipil dan militer. Tetapi terlepas dari pernyataan pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT) Xi Jinping mengenai “keberhasilan besar di berbagai bidang,” eksploitasi ruang angkasa yang semakin berkembang di Tiongkok menimbulkan bahaya di Bumi dan di orbit, sembari mencerminkan keengganan Xi Jinping untuk mematuhi standar universal.
Puing-puing bekas roket yang jatuh ke Bumi, proses lepas landas yang tidak berjalan lancar, dan sampah ruang angkasa yang mengorbit yang membahayakan penjelajah ruang angkasa dan satelit merupakan beberapa bahaya akibat semakin seringnya peluncuran roket, demikian ungkap para pengamat. Kurangnya kerja sama internasional dalam protokol dan keselamatan ruang angkasa memperburuk situasi itu.
PKT dan perusahaan yang dikelola pemerintah Tiongkok mencatat rekor dengan merencanakan 100 misi ruang angkasa pada tahun 2024, naik 40% dari tahun sebelumnya, demikian yang dilaporkan Bloomberg News pada akhir Februari 2024. Jumlah itu merupakan nomor dua terbesar di dunia setelah program SpaceX yang berkantor pusat di Amerika Serikat dan menjadi cikal bakal bagi upaya Beijing untuk mengirimkan astronaut ke bulan sebelum tahun 2030, demikian yang dilaporkan layanan berita itu.
Insinyur Tiongkok sedang mengembangkan rudal antisatelit dan versi roket pengangkut muatan berat Long March 9 yang dapat digunakan kembali. Proyek-proyek ini dan proyek lainnya dianggap sebagai kunci untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan militer Tiongkok, demikian yang dilaporkan majalah The Diplomat pada Desember 2023.
Akan tetapi, peluncuran yang dilakukan Tiongkok baru-baru ini telah memicu peringatan, khususnya bagi para pelaut dan masyarakat pesisir. “Puing-puing roket yang tidak terbakar, seperti booster dan [pelindung muatan], dirancang untuk dibuang saat roket memasuki ruang angkasa,” ungkap Badan Antariksa Filipina (Philippine Space Agency – PhilSA) pada Maret 2024, setelah kemungkinan puing-puing dari roket Tiongkok jatuh ke dalam perairan di lepas pantai Ilocos Sur dan Catanduanes. “Meskipun diperkirakan tidak akan jatuh di atas fitur daratan atau daerah berpenghuni, puing-puing yang berjatuhan dapat menimbulkan bahaya dan potensi risiko bagi kapal, pesawat terbang, perahu penangkap ikan, dan kapal lain yang akan melewati zona kejatuhan,” ungkap lembaga itu.
PhilSA menyarankan siapa pun yang menemukan puing-puing yang dicurigai sebagai bekas roket untuk menghubungi pihak berwenang dan menjauhi bahan-bahan itu, yang mungkin mengandung zat beracun seperti bahan bakar roket, demikian yang dilaporkan situs web Philstar.com.
Manila meminta penjelasan dari Beijing setelah pelindung muatan bekas roket Tiongkok mendarat di dekat Pulau Thitu di Laut Cina Selatan pada tahun 2022. Kapal Filipina mengambil puing-puing itu, yang pada dasarnya merupakan bagian kerucut hidung roket, dan sedang menariknya ketika personel pasukan penjaga pantai Tiongkok menyita benda itu dan membawanya ke kapal mereka, demikian yang dilaporkan The Associated Press.
Kemajuan teknologi dan peluncuran roket PKT di ruang angkasa telah memperkuat kemampuannya untuk melancarkan “perang terinformasi,” demikian menurut Laporan Kekuatan Militer Tiongkok tahun 2023 yang diterbitkan oleh Departemen Pertahanan A.S. (DOD). Laporan itu menyatakan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Tiongkok menekankan perlunya superioritas ruang angkasa, kendali atas informasi yang diperoleh dari ruang angkasa, dan kemampuan untuk menangkal musuh dalam memanfaatkan kemampuan pengumpulan informasi dan komunikasi berbasis ruang angkasa mereka sendiri.
PLA, yang secara historis mengelola program ruang angkasa Republik Rakyat Tiongkok (RRT), sedang mengembangkan kemampuan kontraruang angkasa termasuk rudal pembunuh kinetik, laser berbasis darat, dan robot ruang angkasa yang mengorbit bumi. PLA berupaya memperluas pemantauannya terhadap berbagai objek di ruang angkasa dan melakukan tindakan kontraruang angkasa, demikian yang dilaporkan DOD.
Terlepas dari retorika Beijing mengenai niat pertahanannya, Tiongkok terus memperkuat kemampuan ruang angkasa militernya. PKT juga sedang mengembangkan kemampuan perang elektronik dan rudal antisatelit berbasis darat yang menargetkan satelit orbit rendah Bumi. Besar kemungkinan pihaknya akan mengembangkan lebih banyak persenjataan antisatelit, demikian yang dilaporkan DOD.
RRT tidak termasuk di antara penanda tangan moratorium yang dipimpin A.S. mengenai pengujian rudal antisatelit pendakian langsung, demikian tulis Aaron Bateman, asisten profesor di bidang sejarah dan hubungan internasional di George Washington University dan anggota Space Policy Institute dalam Bulletin of the Atomic Scientists pada Juni 2023. RRT juga bukan salah satu dari tiga lusin negara yang bergabung dengan Kesepakatan Artemis, inisiatif lain yang dipimpin oleh A.S. yang menetapkan “prinsip kerja sama dalam eksplorasi sipil dan penggunaan bulan, Mars, komet, dan asteroid untuk tujuan damai.”
Membangun saluran komunikasi untuk memastikan keselamatan di ruang angkasa sangatlah penting, demikian tulis Aaron Bateman. “Terlepas dari adanya ketegangan geopolitik, tidak ada seorang pun yang ingin melihat bencana di ruang angkasa yang dapat menciptakan puing-puing berbahaya atau mengancam kehidupan manusia.”