Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka / FOIPKemitraanOseania

Kapal fregat Angkatan Laut Australia HMAS Warramunga memimpin pengerahan regional

Tom Abke

Kapal fregat Angkatan Laut Australia (Royal Australian Navy – RAN) HMAS Warramunga melakukan pengerahan kehadiran regional Indo-Pasifik pertama negara itu pada tahun 2024.

Kapal fregat jarak jauh kelas Anzac itu dapat melakukan misi pertahanan udara, peperangan permukaan dan bawah permukaan, pengawasan dan pengintaian, serta pencegatan. Selama pengerahan tiga bulan, yang berlangsung hingga April, 200 awak kapal dan aset Warramunga, termasuk helikopter MH-60R Seahawk, berpartisipasi dalam berbagai latihan, operasi kerja sama, dan patroli gabungan dengan armada mitra, termasuk armada India, Jepang, dan Amerika Serikat.

Angkatan Laut Australia melakukan latihan bersama dengan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang dan Angkatan Laut A.S. pada Februari 2024 selama pengerahan kapal fregat HMAS Warramunga ke Indo-Pasifik.
VIDEO DIAMBIL DARI: KOPRAL LEO BAUMGARTNER/ANGKATAN LAUT AUSTRALIA

Pelatihan intensif dimulai sebelum kapal itu meninggalkan pelabuhan asalnya di Fleet Base East, Sydney, pada akhir Januari, dan dilanjutkan ketika para awak kapal menavigasi kondisi parah di teluk lebar di lepas pantai selatan negara itu yang dikenal sebagai Great Australian Bight. Pelatihan itu mencakup operasi perahu kecil dengan dua perahu karet lambung kaku kapal fregat itu, operasi helikopter, latihan senjata api ringan, respons insiden teknik, dan pemosisian personel militer dalam persiapan untuk menghadapi perang.

“Terlepas dari misinya, setiap kali kapal perang Australia meninggalkan perairan Australia, kapal itu harus mampu melaksanakan misi dan siap melakukan apa pun… dan Warramunga tentu saja demikian,” ungkap Letnan Kolonel Jennifer Graham, komandan kapal itu, dalam rilis berita Departemen Pertahanan Australia.

Arti penting strategis pengerahan regional Pasukan Pertahanan Australia telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir ini di tengah permasalahan keamanan seperti sengketa wilayah di Laut Cina Selatan dan pesatnya pengembangan kekuatan militer Republik Rakyat Tiongkok. Misi-misi itu mencerminkan perlunya memastikan kebebasan navigasi dan penerbangan lintas kawasan.

“Australia telah mempertahankan program keterlibatan internasional yang tangguh bersama dengan negara-negara di kawasan ini selama beberapa dekade dan pengerahan rutin ini menunjukkan tekad kami untuk mewujudkan Indo-Pasifik yang damai, aman, dan sejahtera,” ungkap Laksamana Muda Chris Smith, komandan armada Australia, dalam sebuah pernyataan.

Warramunga bergabung dengan kapal-kapal dari Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (Japan Maritime Self-Defense Force – JMSDF) dan Angkatan Laut A.S. untuk mengikuti dua latihan trilateral pada Februari 2024, termasuk melakukan transit di Laut Cina Selatan bersama dengan kapal perusak rudal USS John Finn dan kapal tempur pesisir USS Gabrielle Giffords Angkatan Laut A.S., dan kapal perusak JS Sazanami JMSDF. Dalam latihan kedua, Warramunga, Sazanami, dan USS Halsey, kapal perusak rudal, meningkatkan interoperabilitas dan kesiapan di antara ketiga angkatan laut.

“Pengerahan kehadiran regional di Indo-Pasifik tidak hanya menunjukkan kemampuan Pasukan Pertahanan Australia untuk mempertahankan kehadiran yang hampir terus-menerus di kawasan ini, tetapi juga membantu memperdalam hubungan dengan berbagai mitra,” ungkap Laksamana Pertama Jonathan Ley, komandan Komponen Maritim Pasukan Gabungan RAN.

Dengan meningkatkan kemampuan taktis dan memperkuat kerja sama, latihan ini memungkinkan terciptanya lingkungan keamanan yang “tidak menoleransi perubahan sepihak terhadap status quo dengan menggunakan pasukan militer,” ungkap Letnan Kolonel JMSDF Masayuki Ban, komandan Sazanami, dalam rilis beritanya.

Warramunga kemudian bergabung dengan aset maritim dari lebih dari 50 negara untuk mengikuti Latihan Milan, yang diselenggarakan oleh India di Teluk Benggala pada akhir Februari. Fase laut selama empat hari itu mencakup latihan perang antikapal selam, antipermukaan, dan antiudara, serta manuver maritim pasukan besar.

“Latihan Milan merupakan kegiatan pelatihan dua tahunan yang penting bagi kawasan Indo-Pasifik dan berharga untuk memajukan posisi Australia sebagai negara tetangga di Samudra Hindia,” ungkap Jonathan Ley. “Saya merasa sangat berterima kasih kepada Angkatan Laut India atas kesempatan yang diberikan untuk kembali bergabung dengan peserta yang jumlahnya terus bertambah pada tahun 2024.”

Tom Abke merupakan koresponden FORUM yang memberikan laporan dari Singapura.

Beri Komentar Di Sini

Privasi Anda penting bagi kami. Jika Anda memilih untuk membagikan alamat email Anda, staf FORUM hanya akan menggunakannya untuk berkomunikasi dengan Anda. Kami tidak akan membagikan atau memublikasikan alamat email Anda. Hanya nama dan situs web Anda yang akan muncul pada komentar Anda. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button