Negara-negara mitra membidik penyebaran spyware berbahaya
Hampir selusin negara pada Maret 2023 menyerukan kontrol dalam negeri dan internasional yang ketat untuk melawan proliferasi spyware komersial.
Pemerintah Australia, Kanada, Kosta Rika, Denmark, Prancis, Selandia Baru, Norwegia, Swedia, Swiss, Britania Raya, dan Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan bersama.
Negara-negara tersebut berkomitmen untuk mencegah ekspor teknologi dan peralatan kepada pengguna akhir yang kemungkinan menggunakannya untuk “aktivitas siber berbahaya.” Pernyataan tersebut juga mengatakan para mitra akan berbagi informasi tentang proliferasi spyware, termasuk data intelijen agar lebih baik dalam mengidentifikasi alat-alat tersebut.
Beberapa hari sebelumnya, Presiden A.S. Joe Biden menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan untuk mengekang penggunaan alat mata-mata digital untuk tujuan jahat yang menargetkan personel dan masyarakat sipil A.S.
Perintah itu bertujuan untuk menekan industri rahasia dengan menerapkan pembatasan baru pada keputusan pembelian badan pertahanan, penegak hukum, dan intelijen A.S.
Pada 2021, iPhone milik sedikitnya sembilan pegawai Departemen Luar Negeri A.S. menjadi sasaran peretas tidak dikenal yang menggunakan spyware yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan Israel. Pada akhir Maret 2023, seorang pejabat senior A.S. mengatakan sedikitnya 50 staf pemerintah A.S. yang ditempatkan di 10 negara menjadi korban alat peretasan komersial. Reuters