Filipina bersumpah lindungi kedaulatan dalam membongkar penghalang Tiongkok yang disebutnya ‘pelanggaran jelas’ di Scarborough Shoal

Staf FORUM
Pejabat Filipina pada akhir September 2023 mengutuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT) karena memasang penghalang terapung yang dirancang untuk mencegah perahu Filipina agar berada di luar lokasi penangkapan ikan utama di Laut Cina Selatan. Dalam mengirim penyelam ke jalur perairan Scarborough Shoal yang disengketakan untuk membongkar tali dan jaring, Pasukan Penjaga Pantai Filipina menyebut penghalang itu sebagai bahaya navigasi dan “pelanggaran jelas” terhadap hukum internasional.
“Tindakan tegas Pasukan Penjaga Pantai Filipina dalam menyingkirkan penghalang tersebut sejalan dengan hukum internasional dan kedaulatan Filipina atas beting itu,” demikian pernyataan seorang penjaga pantai, menurut The Associated Press (AP). Petugas penjaga pantai menambahkan bahwa mereka tetap “berkomitmen untuk menegakkan hukum internasional, menjaga kesejahteraan nelayan Filipina, dan melindungi hak Filipina di perairan teritorialnya.”
Penghalang sepanjang 300 meter itu melanggar putusan mahkamah internasional 2016 yang menolak klaim RRT atas kepemilikan wilayah tersebut, kata penasihat keamanan nasional Filipina.
Milisi dan kapal penjaga pantai Tiongkok memasang penghalang tali dan jaring, yang ditahan dengan pelampung, ketika nelayan Filipina mendekati daerah itu, demikian menurut laporan AP. Filipina memerintahkan “operasi khusus” untuk menyingkirkan penghalang tersebut, dan petugas penjaga pantai kemudian merilis video seorang penyelam Filipina memotong bagian dari apa yang tampak seperti tali dan video lain dari seorang pria yang mencoba mengangkat apa yang tampak seperti penghalang, demikian menurut AP.
Tiongkok memasang penghalang itu setiap kali kapal penangkap ikan Filipina muncul secara massal, menghalangi mereka mengakses laguna penangkapan ikan yang kaya yang dikelilingi oleh singkapan karang bawah laut, kata juru bicara Pasukan Penjaga Pantai Filipina, Laksamana Pertama Jay Tarriela kepada AP. “Ini adalah tindakan ilegal dan tidak sah yang datang dari Republik Rakyat Tiongkok,” kata Tarriela, seraya menambahkan bahwa penghalang Tiongkok memengaruhi ketahanan pangan di Filipina.
Filipina mengeklaim Scarborough Shoal, di dalam zona ekonomi eksklusifnya, dan aksesnya ke beting tersebut ditegakkan oleh putusan mahkamah internasional 2016. Beijing menolak mengakui putusan tersebut dan mempertahankan kehadiran kapal penjaga pantai dan milisi secara konstan di daerah tersebut, demikian menurut laporan berita.
Filipina memperkirakan bahwa Beijing akan terus melanggar kedaulatan Manila dan berusaha menghalangi akses ke beting tersebut, tetapi telah bersumpah untuk tidak mundur.
“Mereka mungkin masih mengembalikan penghalang terapung sekali lagi. Mereka mungkin masih melakukan manuver pembayangan dan berbahaya sekali lagi,” kata Tarriela kepada CNN Filipina. “Kami telah menunjukkan kepada dunia bahwa orang Filipina tidak akan mundur, dan kami masih akan secara konsisten melakukan apa pun yang diperlukan bagi kami untuk mempertahankan kehadiran kami.”