Asia TenggaraIndo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka / FOIP

Sekutu dan mitra Indo-Pasifik melindungi kebebasan navigasi

Staf FORUM

Untuk melestarikan kepentingan maritim bersama global, Amerika Serikat dan sekutu serta mitranya mempersiapkan diri untuk mempertahankan perairan internasional di era persaingan strategis jangka panjang ini.

Melalui kerja sama dengan sekutu dan mitra, pasukan A.S. akan melindungi kebebasan nasional dan memberlakukan sanksi pada musuh dengan menolak secara sah pengangkutan barang pendukung perang melalui jalur komunikasi laut (sea lines of communication – SLOC) global utama.

Kontrol laut yang efektif memungkinkan kebebasan bertindak di semua ranah untuk mempertahankan hak navigasi, mencegah campur tangan yang melanggar hukum, dan berpotensi menolak penggunaan selat dan jalur sempit lainnya di antara samudra dan rute laut utama untuk perdagangan dan tujuan lainnya oleh musuh.

Perlindungan terhadap SLOC memastikan jalur perairan kritis tetap terbuka bagi semua negara untuk perdagangan dan kebebasan navigasi serta terlindung dari perseteruan dan perdagangan yang tidak netral.

Misi Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (Japan Maritime Self-Defense Force – JMSDF), misalnya, menyatakan, “Perdagangan kami membutuhkan stabilitas keamanan maritim dan tatanan internasional karena Jepang sangat bergantung pada sumber daya asing, makanan asing, dan pasar luar negeri yang mengandalkan SLOC untuk lebih dari 90% perdagangannya. Akan tetapi, masih [ada] tantangan terhadap penggunaan samudra secara bebas dan kebebasan navigasi, seperti penegasan hak berbagai negara secara sepihak, yang tidak sesuai dengan tatanan internasional yang ada, sering terjadinya pembajakan, teror, dan penyelundupan di laut.”

“JMSDF melakukan patroli dan pengawasan serta pelatihan setiap hari untuk melindungi penggunaan samudra yang aman dan bebas sebagai penyambung kehidupan Jepang yang dikelilingi oleh laut,” ungkap misi tersebut.

Demikian pula, lebih dari 95% perdagangan internasional Australia dilakukan melalui perjalanan laut. Doktrin Angkatan Laut Australia (Royal Australian Navy – RAN) menekankan kontrol laut sebagai “prekursor penting bagi proyeksi kekuatan maritim, terutama untuk pelaksanaan operasi transportasi amfibi dan laut serta untuk mendukung pasukan yang beroperasi di darat.” Kontrol laut meliputi kontrol udara, permukaan laut, kolom air bawah laut, pesisir, dan spektrum elektromagnetik, demikian menurut RAN.

Sementara itu, Strategi Maritim Trimatra A.S. menempatkan Pasukan Matra Laut A.S., yang mencakup Angkatan Laut, Pasukan Marinir, dan Pasukan Penjaga Pantai A.S., untuk menang dalam persaingan, krisis, dan konflik sehari-hari sembari mempercepat pengembangan pasukan laut semua ranah yang terintegrasi.

Mengingat nilai-nilai bersama mereka, pasukan sekutu dan mitra beroperasi bersama-sama dalam melawan berbagai upaya untuk mengikis tata kelola maritim internasional, menolak akses ke pusat logistik, dan menghambat kebebasan di laut.

Khususnya, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terus memaksa dan mengintimidasi negara-negara di Laut Cina Selatan dengan membuat klaim maritim berlebihan dan membangun fitur-fitur buatan serta pos-pos militer terluar di wilayah yang disengketakan. RRT juga telah berulang kali mengganggu perahu penangkap ikan Vietnam dan misi pasokan Filipina ke Scarborough Shoal di zona ekonomi eksklusif Manila. Laut Cina Selatan menyediakan jalur perdagangan utama bagi Indonesia, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan.

Upaya menentang kegiatan ilegal menghalangi terjadinya degradasi kepentingan maritim bersama.

Memahami hukum internasional yang mendasari kontrol laut membantu untuk mengidentifikasi dan memperjelas ketika upaya untuk melakukan kontrol laut bertentangan dengan hukum internasional, seperti ketika suatu negara secara tidak sah mengganggu hak zona ekonomi eksklusif negara lain; menegaskan klaim maritim berlebihan; atau menyebabkan interaksi berbahaya dengan kapal dan pesawat terbang asing yang beroperasi secara sah di perairan dan ruang udara internasional.

USINDOPACOM dan pasukan sekutu serta mitra telah meningkatkan kerja sama maritim melalui peningkatan perjanjian pertahanan dan aktivitas bersama. Latihan angkatan laut multinasional, seperti Malabar, Rim of the Pacific (RIMPAC), serta Kerja Sama dan Pelatihan Asia Tenggara (Southeast Asia Cooperation and Training – SEACAT), memperkuat interoperabilitas dan kemitraan. (Foto: Pelaut India, Jepang, dan A.S. melakukan latihan pemeriksaan di atas kapal, penggeledahan, dan penyitaan selama latihan Malabar 2022 di Yokosuka, Jepang.)

Negara-negara yang berpandangan serupa juga bekerja bersama-sama untuk mengamankan pergerakan navigasi, termasuk melakukan transit kebebasan navigasi secara rutin melintasi Selat Malaka dan Taiwan, serta Laut Cina Timur dan Laut Cina Selatan guna menangkal upaya untuk mengontrol titik keluar masuk rawan dan SLOC secara tidak sah. Dalam setahun terakhir ini, RRT telah menggelar latihan militer yang bersifat provokatif, termasuk di Selat Taiwan, untuk menghalangi kebebasan navigasi dan mengganggu pengapalan komersial.

Penerbang Angkatan Laut A.S. terus berjaga dari helikopter Seahawk MH-60S di Selat Malaka selama latihan Kerja Sama dan Pelatihan Asia Tenggara (Southeast Asia Cooperation and Training – SEACAT) 2021. FOTO DIAMBIL DARI: KOPRAL RICHARD CHO/ANGKATAN LAUT A.S.

Melindungi SLOC juga memastikan jalur perairan kritis itu terlindung dari perseteruan dan perniagaan gelap seperti barang selundupan dan pasokan militer yang dilarang.

Pasukan A.S. beroperasi dengan sekutu dan mitra untuk melawan strategi yang mengikis tata kelola maritim internasional dan menghambat kebebasan di laut. Mempromosikan pemahaman yang lebih luas tentang hukum internasional yang mendasari kontrol laut akan membantu melawan upaya untuk mengganggu hak maritim negara lain secara tidak sah atau menyebabkan interaksi berbahaya dengan kapal asing yang beroperasi secara sah di perairan serta ruang udara internasional.

FOTO DIAMBIL DARI: KOPRAL MACADAM KANE WEISSMAN/ANGKATAN LAUT A.S.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button