Asia TenggaraKepentingan Bersama Global

Indonesia tingkatkan kemampuan angkatan laut dengan kapal Korea Selatan

Gusty Da Costa

Korea Selatan akan memberi Indonesia tiga korvet kelas Pohang — satu pada tahun 2024 dan dua dalam dua tahun berikutnya — sebab Jakarta telah menyetujui pengeluaran hingga 319,9 miliar rupiah (21 juta dolar A.S.) untuk memperbarui kapal perang. Kapal tersebut akan bergabung dengan armada korvet serang, fregat dan perahu rudal cepat Angkatan Laut Indonesia, kata Khairul Fahmi, pakar militer di Institute of Security and Strategic Studies Indonesia, kepada FORUM.

Pembajakan, kejahatan transnasional, dan penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diregulasi, bersama dengan serangan oleh kapal Tiongkok, telah mengancam perairan teritorial Indonesia di Laut Cina Selatan, dengan Angkatan Laut Indonesia berpatroli di Kepulauan Natuna untuk melindungi zona ekonomi eksklusif negara tersebut. Korvet kelas Pohang akan meningkatkan kemampuan Angkatan Laut di kawasan itu.

“Karena kami adalah negara kepulauan, kami membutuhkan kapal perang yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan tempur dan keamanan di perairan kami,” kata Khairul.

Kementerian Pertahanan Indonesia meminta kapal tersebut pada Oktober 2022, kata anggota DPR Indonesia Dave Laksono, yang mengawasi urusan pertahanan dan luar negeri, kepada FORUM. Kementerian Keuangan menyetujui proposal dan pembaruan kapal tersebut, yang akan memperbarui kembali Satuan Kapal Eskorta Angkatan Laut. (Foto: Dua korvet kelas Pohang Angkatan Laut Korea Selatan sedang dalam perjalanan.)

Sejak tahun 1984, Angkatan Laut Korea Selatan (ROKN) telah menugaskan 24 korvet kelas Pohang. Pada tahun 2009, mereka mulai menonaktifkan kapal-kapal tersebut dan mentransfernya ke angkatan laut lainnya. Lima kapal tetap beroperasi untuk ROKN pada Januari 2023.

Angkatan Laut Indonesia kemungkinan akan melengkapi tiap korvet dengan dua senapan angkatan laut kompak 76 mm/kaliber 62; dua senapan angkatan laut kembar 40 mm L/70; dua tabung torpedo tripel; dua rak peledak kedalaman; dan enam senapan mesin kaliber .50. Sebuah korvet kelas Pohang yang sekarang beroperasi di Filipina memiliki persenjataan serupa, demikian menurut situs GlobalSecurity.org.

Angkatan Laut Indonesia membutuhkan 50 kapal perang siap tempur, kata Laksono. “Tidak mungkin kapal benar-benar baru karena butuh waktu untuk mengembangkan dan memproduksinya,” ungkapnya. “Jadi, sebagian besar dari 50 kapal akan diperbaiki dan diremajakan.”

Akuisisi ini menyoroti menguatnya hubungan Indonesia dengan Korea Selatan.

“Ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk bekerja sama dengan Korea Selatan di sektor lain, seperti industri pertahanan, yang saat ini sedang coba dikembangkan Indonesia,” kata Laksono.

Gusty Da Costa merupakan kontributor FORUM yang memberikan laporan dari Jakarta, Indonesia.

 

FOTO DIAMBIL DARI: KEMENTERIAN PERTAHANAN NASIONAL KOREA SELATAN

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button