India akan mengasah kemampuan antikapal selam di latihan Malabar sebagai tanggapan atas ancaman RRT
Mandeep Singh
Partisipasi India dalam latihan pertahanan multilateral Malabar yang akan datang memberi Angkatan Bersenjatanya kesempatan untuk menunjukkan dan menguji berbagai kemampuan seperti perang antikapal selam (anti-submarine warfare – ASW) dan Pasukan Operasi Khusus (Special Operations Force – SOF) melalui kerja sama dengan mitra-mitranya dalam Dialog Keamanan Kuadrilateral, atau Quad, demikian menurut para ahli.
Latihan Malabar juga menekankan bahwa Quad, yang juga mencakup Australia, Jepang, dan Amerika Serikat, bersatu melawan tindakan melampaui batas yang dilakukan oleh Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Indo-Pasifik.
“Quad menandakan konvergensi strategis di antara negara-negara besar dan menyatakan Tiongkok sebagai musuh utama,” ungkap Prateek Joshi, seorang analis pertahanan di International Centre for Peace Studies, sebuah wadah pemikir di New Delhi, kepada FORUM.
Dalam latihan seperti Malabar dan kegiatan multilateral lainnya yang terkait dengan pertahanan, diplomasi, teknologi, iklim, dan kesehatan, mitra Quad “mengurangi legitimasi Tiongkok sebagai hegemon Asia dan memaksa Tiongkok untuk mengubah perilakunya,” ungkapnya.
Prajurit India telah berhadapan melawan pasukan Tiongkok dalam sengketa teritorial di sepanjang perbatasan Pegunungan Himalaya kedua negara itu dalam beberapa tahun terakhir ini. Sementara itu, kapal-kapal RRT sering kali menyusup ke dalam perairan teritorial Jepang di sekitar Kepulauan Senkaku yang dikuasai oleh Jepang. Australia dan A.S. pun telah menjadi sasaran perang ekonomi Beijing.
Alutsista India yang dikerahkan untuk latihan Malabar akan mencakup kapal fregat siluman kelas Shivalik, kapal korvet siluman ASW kelas Kamorta, dan pesawat terbang ASW P8I. Latihan itu berlangsung dari tanggal 8-18 November 2022, di perairan di dekat Yokosuka, Jepang. Di sana, India akan bergabung dengan kontingen dari anggota Quad lainnya. (Foto: Kapal Angkatan Laut India, Pasukan Bela Diri Maritim Jepang, dan Angkatan Laut Australia berlayar dalam formasi dengan kapal perusak berpeluru kendali USS Barry Angkatan Laut A.S. selama Malabar 2021.)
Latihan ASW yang dijadwalkan untuk Malabar penting bagi India, sebagian karena kekhawatiran atas kapal selam RRT di Samudra Hindia, demikian ungkap Prateek Joshi.
“Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok menunjukkan kemampuannya untuk mengerahkan kapal selam serang nuklir (nuclear attack submarine – SSN) pada Agustus 2015 dengan kedok patroli antipembajakan,” ungkapnya. “SSN dapat menantang kemampuan India untuk membangun kontrol di laut.”
Sebuah SSN siluman Tiongkok dikerahkan pada saat itu dengan niat strategis, demikian tulis Kolonel Angkatan Laut India Anurag Bisen dalam esai pada Agustus 2022 untuk Manohar Parrikar Institute for Defence Studies and Analyses di New Delhi. Mengingat kapal semacam itu tidak cocok untuk operasi permukaan seperti misi antipembajakan, Anurag Bisen berspekulasi bahwa pengerahan itu sebenarnya untuk menguji kemampuan SSN itu untuk melakukan patroli jarak jauh.
“Sangat dimungkinkan bahwa Tiongkok telah mengembangkan infrastruktur, keahlian, dan protokol komando, kontrol, dan komunikasi yang diperlukan untuk operasi SSN berkepanjangan dan tidak terdeteksi di kawasan Samudra Hindia,” tulisnya.
Latihan ASW ditampilkan dalam latihan angkatan laut lainnya yang melibatkan Angkatan Laut India, demikian ungkap Prateek Joshi, termasuk latihan Varuna dengan Prancis dan latihan Konkan dengan Britania Raya.
Sementara itu komponen SOF Malabar membangun interoperabilitas dan pembagian informasi di antara para peserta untuk menangkal dan mempertahankan diri dari ancaman nontradisional. “Ini termasuk antiteror, penyelamatan sandera, evakuasi korban, antipembajakan, dan evakuasi dalam kondisi tidak bersahabat,” ungkap Prateek Joshi. “Angkatan Laut India diharapkan menjadi penanggap pertama dalam kemungkinan terjadinya situasi semacam ini di Samudra Hindia, dan berkolaborasi dengan negara-negara mitra untuk membantu berbagai negara di kawasan Samudra Hindia.”
Dia mengatakan bahwa secara keseluruhan Quad berfungsi sebagai balasan terhadap upaya Beijing yang merebut wilayah atau mengubah status quo regional secara sepihak, memperkuat upaya sistem aliansi tradisional A.S. dan forum multilateral seperti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
“Dalam kondisi ini, forum minilateral seperti Quad telah muncul sebagai metode penangkalan baru,” ungkap Prateek Joshi.
Mandeep Singh merupakan kontributor FORUM yang memberikan laporan dari New Delhi, India.
FOTO DIAMBIL DARI: KOPRAL JUSTIN STACK/ANGKATAN LAUT A.S.
Tags: Kemitraan, Latihan dan Pelatihan Militer, Dialog Keamanan Kuadrilateral (Quadrilateral Security Dialogue – QSD) (QUAD), India