India dan Malaysia memperkuat hubungan pertahanan dengan peningkatan kerja sama
Mandeep Singh
Dilatarbelakangi oleh sengketa wilayah dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), India dan Malaysia memperluas hubungan pertahanan yang telah lama terjalin selama tiga bulan terakhir.
Menteri pertahanan kedua negara menyerukan kerja sama bilateral, regional, dan industri pertahanan yang lebih besar dalam pertemuan online pada akhir Juni 2022. Ikrar dan perencanaan kerja sama mereka membuahkan hasil pada bulan Agustus ketika India dan Malaysia melakukan latihan gabungan pertama yang melibatkan angkatan udara mereka dan setuju untuk membuka kantor produsen alutsista terbesar India di Kuala Lumpur untuk memasok pesawat latih dan menyervis armada pesawat jet tempur Malaysia.
Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah memprovokasi konfrontasi dengan kedua negara itu, demikian menurut Reuters. Dengan kedok klaim teritorial RRT yang didiskreditkan di Laut Cina Selatan, kapal pasukan penjaga pantai Tiongkok pada tahun 2020 menentang eksplorasi hidrokarbon Malaysia di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) maritim Malaysia dalam pertikaian yang berlangsung hampir selama enam bulan. Pada Juni 2021, Malaysia mengerahkan pesawat jet tempur untuk mencegat pesawat terbang Tentara Pembebasan Rakyat yang melakukan penerbangan tidak sah di atas ZEE-nya. Sementara itu, RRT berulang kali memprovokasi bentrokan dengan India dari tahun 2020 hingga 2022 di sepanjang perbatasan kedua negara yang berada di Pegunungan Himalaya.
Menteri Pertahanan India Rajnath Singh dan Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein mengidentifikasi pemutakhiran kemampuan bersama dalam bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana sebagai kebutuhan utama pada pertemuan virtual mereka pada 27 Juni 2022, demikian yang dilaporkan Kementerian Pertahanan India. Mereka juga sepakat untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam misi pemeliharaan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mengulas kerangka kerja Pertemuan Kerja Sama Pertahanan Malaysia-India, yang telah mengoordinasikan kerja sama bilateral sejak tahun 2010.
Pada pertengahan Agustus, kedua negara melakukan Latihan Udarashakti di Pangkalan Udara Kuantan di Malaysia, sekitar 300 kilometer di sebelah timur Kuala Lumpur. Kementerian Pertahanan India melaporkan upaya tersebut mencakup manuver tempur udara dalam berbagai ranah dan skenario yang memungkinkan para peserta untuk membagikan praktik terbaik dan mendiskusikan “kemampuan tempur timbal balik.” (Foto: Pasukan India dan Malaysia berpartisipasi dalam Latihan Udarashakti di Malaysia pada Agustus 2022.)
Beberapa hari kemudian, kedua negara itu mengumumkan kesepakatan bagi produsen alutsista terbesar India, badan usaha milik negara Hindustan Aeronautics Limited (HAL), untuk membuka kantor di Kuala Lumpur, demikian menurut rilis berita HAL. HAL berencana untuk memasok 18 pesawat latih ringan Tejas kepada Angkatan Udara Malaysia (Royal Malaysian Air Force – RMAF).
Selain itu, HAL akan menyervis armada pesawat tempur Su-30 RMAF. HAL memproduksi pesawat tempur asal Rusia itu di India, sehingga memosisikan perusahaan itu untuk menggantikan penyedia layanan Rusia, yang saat ini tidak dapat menyediakan layanan karena invasi Moskow ke Ukraina.
“Hubungan pertahanan India-Malaysia terus berkembang selama bertahun-tahun,” ungkap Komisi Tinggi India di Kuala Lumpur dalam sebuah pernyataan. Sejak menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama pertahanan pada tahun 1993, kedua negara itu telah mengadakan beberapa pertemuan pertahanan tingkat tinggi, termasuk pembicaraan tingkat menteri. Perwira militer Malaysia secara rutin menghadiri kursus di India dan perwakilan dari masing-masing negara menghadiri pameran industri pertahanan satu sama lain. Angkatan Laut Malaysia mengerahkan kapal fregat, KD Lekiu, ke latihan multilateral Milan 22 yang diselenggarakan oleh India pada Februari 2022.
Mandeep Singh merupakan kontributor FORUM yang memberikan laporan dari New Delhi, India.
FOTO DIAMBIL DARI: ANGKATAN UDARA INDIA
