Cerita populerIsu UtamaKepentingan Bersama GlobalOseaniaRegional

A.S. memulai ‘babak baru’ dengan negara-negara kepulauan Pasifik

Staf FORUM

Wilayah dan negara kepulauan Pasifik memuji janji Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris untuk mengintensifkan kehadiran negaranya di kawasan itu sembari berkomitmen pada lebih dari setengah lusin inisiatif yang bermanfaat.

Tampil secara virtual di pertemuan tahunan Forum Kepulauan Pasifik (Pacific Islands Forum – PIF) ke-51 pada pertengahan Juli 2022, Kamala Harris, ditampilkan dalam foto, mengatakan A.S. akan memulai babak baru dalam kemitraannya dengan kepulauan Pasifik, memperluas fondasi yang sudah ada yang dibangun di atas hubungan sejarah, ikatan orang-ke-orang, dan nilai-nilai bersama.

“Kami menyadari bahwa dalam beberapa tahun terakhir, kepulauan Pasifik mungkin tidak menerima perhatian dan dukungan diplomatik yang layak Anda dapatkan,” ungkap Kamala Harris kepada para pemimpin PIF. “Jadi hari ini saya berada di sini untuk memberi tahu Anda secara langsung, kami akan mengubahnya.”

Pidato Kamala Harris selama 10 menit itu diberikan saat para pemimpin PIF yang beranggotakan 18 negara bertemu di Suva, Fiji, untuk sesi tahunan mereka. Sekretaris Jenderal Forum Kepulauan Pasifik Henry Puna, mantan perdana menteri Kepulauan Cook, mengatakan “sangat menyegarkan, dan juga sangat meyakinkan bahwa pihak Amerika sekarang berkomitmen penuh untuk terlibat kembali dengan Pasifik dengan cara yang bermakna dan substantif,” demikian menurut surat kabar The New Zealand Herald.

Kamala Harris mengatakan A.S. akan:

  • Mendirikan kedutaan besar A.S. di Kiribati dan Tonga.
  • Meminta Kongres A.S. untuk memberikan komitmen anggaran senilai 899 miliar rupiah (60 juta dolar A.S.) per tahun selama 10 tahun mendatang untuk bantuan perikanan. Angka itu hampir tiga kali lipat dari pendanaan A.S. saat ini untuk Perjanjian Tuna Pasifik Selatan (South Pacific Tuna Treaty).
  • Menunjuk utusan A.S. untuk PIF, yang oleh para pejabat Gedung Putih dipandang sebagai badan kepemimpinan terkemuka di kawasan itu.
  • Menetapkan strategi A.S. di Kepulauan Pasifik, yang akan melengkapi Strategi Indo-Pasifik negara itu yang dirilis pada Februari 2022.
  • Mengembalikan sukarelawan Peace Corps ke kepulauan Pasifik.
  • Berusaha mewujudkan kembali misi Pasifik Badan Pembangunan Internasional A.S. (U.S. Agency for International Development – USAID) di Fiji.
  • Memajukan Partners in the Blue Pacific, sebuah blok multilateral yang dibentuk pada tahun 2022 dan terdiri dari Australia, Jepang, Selandia Baru, Britania Raya, dan A.S., untuk mempromosikan kepentingan Pasifik secara internasional.

Langkah-langkah tersebut dibuat untuk mencerminkan prioritas terhadap Kepulauan Pasifik dan mendukung penyatuan geopolitik negara-negara yang berjauhan.

“Apa yang ditunjukkannya adalah bahwa ada peningkatan minat A.S. di negara-negara Kepulauan Pasifik, tetapi hal itu sebenarnya didukung dengan kebijakan nyata dan keterlibatan nyata,” ungkap Menteri Pertahanan Australia Richard Marles kepada Australian Broadcasting Corp.

 Presentasi Kamala Harris dipandang sebagai penghinaan terhadap Republik Rakyat Tiongkok (RRT), yang melanjutkan upayanya untuk melakukan terobosan strategis di Pasifik. Aparat kepolisian Fiji mengeluarkan dua atase Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang menyelinap masuk ke dalam sesi PIF ketika Kamala Harris memberikan pidato, demikian menurut surat kabar The Guardian.

RRT dan A.S. telah meningkatkan upaya dalam beberapa bulan terakhir untuk mendapatkan dukungan di antara negara-negara kepulauan Pasifik, terutama sejak RRT menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon pada April 2022 yang dikhawatirkan oleh Australia, Selandia Baru, dan A.S. dapat mengarah pada didirikannya pangkalan angkatan laut oleh PKT di Kepulauan Solomon.

Manasseh Sogavare, perdana menteri Kepulauan Solomon, telah membantah kemungkinan didirikannya pangkalan itu.

Kamala Harris mengatakan A.S. berkomitmen untuk tidak akan meninggalkan negara-negara Pasifik terjebak dalam jeratan utang yang tidak dapat diatasi. Negara-negara Indo-Pasifik lainnya telah menghadapi kesulitan keuangan setelah gagal membayar pinjaman yang diberikan oleh RRT untuk membangun proyek infrastruktur Satu Sabuk, Satu Jalan (One Belt, One Road) di negara mereka.

Henry Puna, sekretaris jenderal PIF, mengatakan sejarah A.S. di kawasan itu “sudah tercatat sejak dulu kala. Kami sudah berteman begitu lama. Dan senang melihat persahabatan itu dihidupkan kembali dengan cara yang bermakna.”

“Sejarah dan masa depan Kepulauan Pasifik dan Amerika Serikat terkait erat,” ungkap Kamala Harris kepada para pemimpin PIF. “Amerika Serikat bangga menjadi bagian dari negara Pasifik dan memiliki komitmen abadi terhadap Kepulauan Pasifik.”

FOTO DIAMBIL DARI: The Associated Press

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button