Asia Timur LautCerita populerKonflik / Ketegangan

PM Jepang mendukung kenaikan anggaran belanja militer

Reuters

Perdana Menteri Fumio Kishida berjanji bahwa Jepang akan “meningkatkan secara substansial” anggaran belanja pertahanannya ketika para pejabat mengkhawatirkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat memberikan dampak di Indo-Pasifik.

Fumio Kishida, ditampilkan dalam foto, berjanji untuk memperkuat kemampuan militer Jepang selama pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di KTT Dialog Keamanan Kuadrilateral (Quad) di Tokyo pada akhir Mei 2022.

“Ada upaya untuk mengubah status quo secara sepihak dengan menggunakan kekuatan di Asia Timur, sehingga membuat kondisi keamanan kawasan ini menjadi semakin parah,” demikian menurut rancangan kebijakan ekonomi pemerintah Jepang.

Rancangan itu tidak menyebutkan jenis ancaman keamanan yang dihadapi, tetapi perencana militer Jepang telah menyatakan keprihatinannya terhadap Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Korea Utara. Jepang memiliki sengketa teritorial yang sudah lama terjadi dengan Beijing, dan Pyongyang baru-baru ini telah melakukan serangkaian uji coba rudal yang melanggar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

“Kami akan memperkuat secara drastis kemampuan pertahanan yang akan menjadi jaminan utama untuk memastikan keamanan nasional,” bunyi rancangan tersebut.

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada akhir Mei 2022 menyerukan anggaran belanja pertahanan yang nilainya hampir mencapai 785,35 triliun rupiah (54,4 miliar dolar A.S.) untuk tahun fiskal berikutnya, naik dari 606,34 triliun rupiah (42 miliar dolar A.S.). Dia merujuk meningkatnya anggaran belanja militer Partai Komunis Tiongkok dan ancaman rudal Korea Utara, demikian yang dilaporkan Nippon Television Network.

Shinzo Abe, yang memimpin faksi terbesar di Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang, mengatakan bahwa “wajar” bagi pemerintah untuk memastikan diperolehnya anggaran belanja pertahanan yang setara dengan 2% produk domestik bruto negara itu.

Fumio Kishida belum mengatakan seberapa besar peningkatan anggaran belanja militer yang diinginkannya untuk tahun fiskal yang dimulai pada April 2023.

FOTO DIAMBIL DARI: THE ASSOCIATED PRESS

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button