Cerita populer

Perjalanan kapal induk A.S. menyoroti aliansi A.S.-Jepang dan mengirimkan pesan kepada calon agresor

Staf FORUM

USS Abraham Lincoln berlayar melintasi Indo-Pasifik dalam beberapa pekan terakhir guna menunjukkan kekuatan untuk menangkal musuh dan menyoroti hubungan kuat di antara Amerika Serikat dan Jepang.

Pesawat jet tempur A.S. bermanuver melintasi langit di atas Laut Filipina pada akhir April 2022 saat Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dan Duta Besar A.S. untuk Jepang Rahm Emanuel menyaksikan dari dek penerbangan kapal induk itu, demikian menurut berbagai laporan berita.

“Hari ini, saya mampu merasakan secara langsung garis depan keamanan nasional,” ungkap Yoshimasa Hayashi kepada jurnalis di dek hanggar USS Abraham Lincoln yang berlayar di perairan selatan Tokyo, demikian menurut Reuters, sembari berjanji bahwa Jepang akan “memperkuat secara signifikan” kemampuan pertahanannya dan bekerja lebih erat lagi dengan A.S.

Yoshimasa Hayashi dan Rahm Emanuel memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina menimbulkan risiko keamanan yang tersebar luas hingga di luar Eropa dan ke dalam kawasan Indo-Pasifik. “Meningkatkan kemampuan respons melalui pelatihan praktis terkait secara langsung dengan interoperabilitas dan kesiapan aliansi yang kuat,” ungkap Yoshimasa Hayashi kepada jurnalis, demikian menurut surat kabar Stars and Stripes. “Upaya penting ini juga menunjukkan bahwa Jepang dan A.S. sepenuhnya siap untuk menghadapi segala kemungkinan kapan saja.” (Foto: Duta Besar A.S. untuk Jepang Rahm Emanuel, kiri, dan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi berjalan melewati anak buah kapal yang membentuk barisan penghormatan sebelum menaiki pesawat terbang MV-22 saat berada dalam perjalanan ke USS Abraham Lincoln.)

Yoshimasa Hayashi menggambarkan lingkungan keamanan Indo-Pasifik sebagai “semakin parah,” tetapi tidak menyebutkan berbagai ancaman tertentu itu, demikian menurut Stars and Stripes. Akan tetapi, Rahm Emanuel dan Laksamana Madya Karl Thomas, komandan Armada ke-7 A.S. menyebut Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Korea Utara, dan Rusia sebagai sumber potensi konflik di kawasan ini, demikian yang dilaporkan surat kabar itu. Aliansi A.S.-Jepang dibangun berdasarkan nilai-nilai bersama dan pemahaman bersama yang berkontribusi pada kesiapannya untuk menghadapi ancaman ini dan berbagai ancaman lainnya, demikian menurut Karl Thomas.

“Pasukan kami benar-benar memiliki interoperabilitas dan dapat saling dipertukarkan satu sama lain. Tetapi hal yang mengesankan saya adalah cara kedua negara kami memandang masalah saat ini, cara kami bereaksi, dan memahami tantangan yang kami miliki,” ungkap Karl Thomas kepada jurnalis, demikian menurut situs web Japan Forward. “Dan saya belum pernah melihat aliansi kami lebih erat dari saat ini.”

Sebelum mengarungi Laut Filipina, USS Abraham Lincoln menyelesaikan operasi kebebasan navigasi lainnya di Laut Jepang. “Dan operasi itu merupakan pernyataan dari kapal induk yang telah berlayar melintasi Laut Cina Selatan hanya satu setengah minggu sebelumnya [bahwa kapal induk itu] dapat bergerak secepat itu,” ujar Karl Thomas kepada jurnalis, demikian menurut Japan Forward. “Itulah manfaat dari kapal induk ini. Kami berlayar — USS Abraham Lincoln berlayar melintasi Laut Jepang — hanya untuk memastikan bahwa negara lain memahami keserbagunaan kapal induk ini, dan mungkin mengirimkan pesan kepada [pemimpin Korea Utara] Kim Jong Un bahwa kami mengetahui peluncuran rudal Anda dan tidak mendukung peningkatan tempo peluncuran rudal Anda. Kami selalu siap untuk melakukan jenis operasi itu. Dan itulah fleksibilitas yang kami bawa sebagai pasukan yang dikerahkan ke garis depan.”

Jepang memainkan peran besar dalam keamanan dan stabilitas kawasan ini, demikian ungkap Karl Thomas, terutama karena kedekatannya dengan RRT.

“Fakta bahwa mereka memiliki militer yang sangat cakap memungkinkan mereka memainkan peran kepemimpinan yang diperlukan untuk seluruh bagian dunia ini,” ungkap Karl Thomas. “Dan saya sangat senang dengan koordinasi erat yang ditunjukkan kedua negara kami setiap harinya. Dalam misi yang baru saja saya bicarakan tentang berlayar melintasi Laut Jepang, ada kapal-kapal Jepang yang berlayar bersama dengan kapal induk ini yang beroperasi di sana. Sangat penting bahwa negara-negara yang berpandangan serupa beroperasi bersama-sama, dan Jepang memainkan peran kepemimpinan yang sangat kuat.”

 

FOTO DIAMBIL DARI: SERSAN ANGE-OLIVIER CLEMENT/ANGKATAN LAUT A.S.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button