Tajuk Utama

Jalan Palau menuju kemakmuran

Presiden Surangel Whipps Jr. membagikan pendekatannya terhadap keamanan bagi negaranya dan kawasan Indo-Pasifik

Staf FORUM | Foto oleh THE ASSOCIATED PRESS

Presiden Palau Surangel Whipps Jr. berpidato pada konferensi pers di Taipei, Taiwan, pada Maret 2021 untuk mengumumkan Koridor Perjalanan Palau-Taiwan yang memungkinkan penduduk kedua negara melakukan perjalanan di antara kedua pulau bebas karantina, asalkan mereka mengikuti pedoman tertentu.

Surangel Whipps Jr. dilantik sebagai presiden ke-10 Republik Palau pada 21 Januari 2021, setelah menjabat sebagai senator selama dua periode. Sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi, dia sebelumnya menjabat sebagai CEO dan presiden direktur salah satu perusahaan dengan pertumbuhan paling pesat di Palau, memimpin ekspansinya dari 50 karyawan menjadi lebih dari 600 karyawan. Prioritas kebijakannya termasuk mengembangkan peluang bagi semua warga Palau dan melindungi lingkungan untuk keberlanjutan jangka panjang bagi generasi mendatang. FORUM mewawancarai Presiden Surangel Whipps Jr. pada awal Agustus 2021 selama kunjungannya ke Komando Indo-Pasifik A.S. (USINDOPACOM) di Hawaii untuk memberikan wawasan tentang tantangan ekonomi yang dihadapi negara kepulauan itu — khususnya di bawah tekanan pembatasan COVID-19 — meskipun negara itu telah mencapai tingkat vaksinasi lebih dari 99% untuk orang dewasa. Dia juga membahas kontribusi Palau untuk memelihara Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka sembari memastikan Palau yang lebih aman dan stabil. 

Apa saja tantangan utama yang dihadapi Palau?

Perhatian saya selama ini adalah selalu untuk meningkatkan mata pencaharian warga Palau — benar-benar membantu mereka mencapai impian warga Palau di Palau. Salah satu masalah utama yang selalu mengganggu kami adalah [bahwa] karena perekonomian yang lemah, anak-anak kami pindah ke Amerika Serikat, sehingga sulit untuk membangun perekonomian yang kuat tempat mereka dapat diberdayakan dan menikmati Palau. Selama 25 tahun terakhir, saya akan mengatakan hampir setengah penduduk kami telah bermigrasi ke A.S. dan, pada saat yang sama, banyak warga asing pindah ke negara kami dan menggantikan penduduk asli Palau, sehingga memberikan banyak masalah, termasuk keamanan. Bagaimana negara ini bisa tetap menjadi Palau jika semua penduduknya merupakan warga asing?

Salah satu tantangan terbesar adalah kami merupakan perekonomian yang bergantung pada turis. Kami menghadapi tantangan sejak Tiongkok menutup aliran wisatawan [dengan melarang pariwisata Tiongkok ke Palau], tetapi sebagian besar perekonomian kami mengalami kemajuan. Tapi kemudian yang terjadi adalah karena perekonomian terus baik-baik saja, maka mitra kami tidak lagi menganggap Palau sebagai negara yang kurang berkembang, dan mereka mengatakan bahwa sekarang Anda tidak bisa mendapatkan hibah, jadi Anda perlu mendapatkan pinjaman. Jadi sekarang kami memiliki utang untuk saluran pembuangan kami, utang untuk kabel serat optik kami, sekarang utang untuk bertahan hidup melalui COVID-19, dan tantangan terbesar kami ke depan adalah bagaimana kami bisa melunasi utang yang menggunung? Bagaimana kami membangun perekonomian yang kuat dan beragam sehingga kami bisa mengurus rakyat kami dan tidak rentan terhadap pengaruh luar?

Beri tahu kami tentang pendekatan Anda untuk melestarikan Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka dalam hal vaksinasi COVID-19.

Kami merasa antusias bisa datang ke sini dan bertemu dengan Komandan USINDOPACOM Laksamana John Aquilino, melihat antusiasme dan nilai-nilai bersama yang kita pertahankan, dan mendiskusikan cara memelihara Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka. Kami memiliki kemampuan pertahanan, dan sekarang tentang bagaimana membangun perekonomian yang kuat dan stabil — dan membangun kembali dengan lebih baik. Jadi, kami sangat beruntung karena kami dianggap sebagai bagian dari tanah air A.S. (Perjanjian Asosiasi Bebas (Compact of Free Association) di antara Palau dan A.S. mulai berlaku pada 1 Oktober 1994.) Selama Operasi Warp Speed, Palau mendapatkan akses ke vaksin, sehingga kami dapat menerima vaksinasi pertama kami pada Januari 2021. Duta Besar A.S. dan saya merupakan bagian dari kelompok pertama yang menerima vaksinasi pada hari pertama. Saya mengatakan kepadanya pada saat itu bahwa kita perlu pergi dan mendapatkan vaksinasi karena masyarakat perlu mengetahui arti penting vaksin dan, yang terpenting, memercayai vaksin. Karena jika Anda dan saya melakukannya, maka masyarakat tidak akan berpikir bahwa mereka menjadi kelinci percobaan atau menjadi subjek uji coba klinis. Ini merupakan beberapa kegaduhan yang terjadi di kalangan masyarakat.

Hal menguntungkan terkait upaya itu adalah, sebagai hasilnya, vaksin terus berdatangan. Sebuah tim dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan A.S. turun untuk membantu proses vaksinasi. Ketika saya meninggalkan negara saya untuk datang ke sini pada awal Agustus, 99,7% penduduk orang dewasa telah divaksinasi. Sekarang lebih dari 70% dari total jumlah penduduk. Kemudian pada akhir Juli 2021, kami memulai vaksinasi pada kelompok usia 12 hingga 18 tahun. Kami berharap jumlahnya menjadi lebih dari 80% dari total jumlah penduduk paling lambat pada akhir September 2021. Itu memungkinkan kami untuk perlahan membuka diri. Menjadi bebas COVID-19 juga memakan biaya. Perekonomian tidak berjalan jika tidak ada turis yang datang. Tapi … seharusnya bukan tentang uang, seharusnya tentang kesehatan masyarakat.

Kami terus sangat berhati-hati dan melakukan berbagai hal berdasarkan sains, jadi sekarang kami memiliki lagi penerbangan mingguan dari Guam. Sebelum COVID-19, kami memiliki penerbangan harian. Penerbangan mingguan bagus, dan kami berharap frekuensi penerbangan akan segera meningkat, semoga paling lambat saat Our Ocean Conference pada awal tahun 2022, ketika Palau mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah sebagai mitra dengan A.S. Ini merupakan konferensi besar tentang perubahan iklim, kawasan lindung laut, perikanan berkelanjutan, perekonomian kelautan — itulah topik yang akan kita bicarakan dan semoga utusan khusus iklim A.S. John Kerry dapat bergabung dengan kami di Palau untuk mengikuti konferensi itu. Ini merupakan kesempatan bagi kita untuk menunjukkan dampak perubahan iklim, untuk menunjukkan bagaimana kita dapat bekerja bersama-sama sebagai negara-negara samudra yang luas, dan, mudah-mudahan, banyak pemimpin Pasifik akan hadir di sana. Kami melakukan bagian kami, dan kami membutuhkan mitra kami untuk melakukan bagian mereka, sehingga kita semua dapat bekerja bersama-sama untuk menjaga kelestarian planet kita.

Seorang pejabat Badan Pengawasan Maritim Palau menunjukkan seekor lobster yang ditemukan di atas kapal Vietnam yang ditangkap karena melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Palau dekat Koror.

Bagaimana Palau memerangi penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diregulasi (IUU)?  

Palau tidak bisa mengurus penangkapan ikan IUU sendirian. Kami memiliki zona ekonomi eksklusif (ZEE) yang luas, lebih dari 1,6 juta kilometer persegi, dan kami memiliki perekonomian kecil dan terbatas untuk mendukungnya. Itulah mengapa kemitraan sangat penting. Kehadiran Pasukan Penjaga Pantai A.S. dan Angkatan Laut A.S. merupakan kunci untuk melakukan penangkalan. Teman-teman kami dari Australia telah memberi kami perahu patroli baru setelah perahu yang mereka sediakan sebelumnya sudah dipensiunkan, dan itu merupakan bagian penting dari kemampuan kami. Kami memiliki satu perahu lagi yang disumbangkan oleh Yayasan Nippon Jepang. Semua perahu patroli ini dioperasikan oleh kru warga Palau. 

Kami juga telah meningkatkan kemampuan satelit dan pengawasan udara melalui beberapa program dengan USINDOPACOM, yang memberikan kami gambaran visual tentang apa yang terjadi di Palau. Penangkapan ikan IUU terjadi, sebagian, karena kami memiliki kawasan lindung yang luas, sehingga orang-orang mengira tidak ada yang menangkap ikan di sana, jadi mengapa tidak menangkap ikan di daerah yang dilindungi? Itulah tantangan kami. Kami harus lebih efektif dalam menangkalnya. Ada program yang disebut Sea Dragon, yang menempatkan aset udara untuk mengawasi daerah itu. Kami juga sedang berupaya menambah drone dan satelit tambahan. Tapi satelit mendeteksi [kapal] yang menyalakan sistem identifikasi otomatis mereka. Jika tidak menyalakan sistem itu, bagaimana Anda tahu mereka ada di sana? Biasanya mereka yang ilegal tidak menyalakan apa pun. Anda harus pergi keluar dan melihat mereka. Anda tidak dapat terus-menerus mengusir mereka, tetapi menurut saya dengan semua mitra yang kami miliki, kami pastinya telah menguranginya secara signifikan dan mempersulit aktivitas penangkapan ikan ilegal. 

Pada Desember 2020, ada kapal penangkap ikan Tiongkok yang terjebak di dalam salah satu terumbu karang kami. Anak buah kapalnya menawarkan suap dan berusaha menghindari hukuman. Tapi petugas penjaga taman nasional kami melaporkan mereka, dan … perahu patroli kami, bersama dengan Pasukan Penjaga Pantai A.S., menangkap mereka dan membawa mereka kembali ke Koror. Kami menghubungi pemerintah Tiongkok dan mereka mengatakan, “Kami sama sekali tidak mengetahui keberadaan mereka. Mereka harus bertanggung jawab atas diri mereka sendiri,” sehingga menyulitkan kami karena sekarang kami perlu memberi makan dan menampung anak buah kapal itu. Pada umumnya, kasus penangkapan ikan IUU ini … pada akhirnya menjadi beban bagi kami setelah kami menangkapnya.

Beberapa tahun lalu, setelah perahu-perahu Vietnam tertangkap melakukan penangkapan ikan IUU, mantan presiden kami memutuskan untuk memulangkan para pelanggar di atas satu perahu dan membakar tiga perahu lainnya. Kami belum pernah menjumpai perahu Vietnam sejak saat itu. 

Kami hanya menangani beberapa kasus sekarang, tetapi kasus yang kami tangani sekarang mengkhawatirkan karena kami tidak hanya khawatir dengan penangkapan ikan IUU tetapi juga dengan perdagangan manusia dan narkoba. Kolaborasi dan kerja sama sangat penting dalam menjaga ZEE kami.

Bagaimana larangan penangkapan ikan komersial Palau yang diberlakukan pada tahun 2020 berkontribusi untuk melindungi sumber daya nasional? 

Berdasarkan undang-undang cagar alam saat ini, 80% ZEE kami merupakan kawasan konservasi, dan penangkapan ikan hanya diperbolehkan di 20% sisanya. Itu benar-benar didasarkan pada konsep “bul” yang dianut oleh warga Palau. Bul merupakan waktu ketika para kepala suku warga Palau berkumpul dan memutuskan bahwa kami akan membagi sebagian wilayah terumbu karang sebagai zona larangan penangkapan ikan selama jangka waktu tertentu untuk memungkinkannya beregenerasi. Ini benar-benar tentang pemanfaatan berkelanjutan bagi masyarakat. Ini merupakan konsep yang telah dipraktikkan selama ribuan tahun dan, dengan penangkapan ikan berlebihan, inilah saatnya untuk melihat kembali hal ini untuk menentukan bagaimana kami membuat industri perikanan lebih berpihak pada warga lokal dan mendorong partisipasi lebih besar dalam konservasi. Ini tentang menggunakan sumber daya itu untuk membantu rakyat kami dengan sebaik-baiknya.

Bagaimana Palau bekerja sama dengan negara kepulauan Pasifik lainnya?

Kerja sama dengan negara kepulauan lainnya sangat penting. Kami merupakan negara yang berada di ujung paling barat, dan jika ada yang akan terkena serangan, kamilah yang akan mengalaminya terlebih dulu. Jadi bersama-sama kami bisa berfungsi sebagai rantai pertahanan. Para penyusup, nelayan ilegal, dan pelaku perdagangan ilegal harus melewati perairan kami sebelum mereka sampai ke negara-negara tetangga kami. Daerah perlindungan laut ini penting untuk dimiliki. Kami juga menjalankan fungsi penangkalan, karena kami dapat menangkap perahu-perahu yang tidak memiliki izin di sana sebelum mereka masuk lebih dalam ke kawasan ini.

Salah satu program yang dilakukan Palau dan negara-negara Mikronesia beberapa tahun lalu adalah memelihara kawasan lindung laut sebesar 30%. Di Palau, kami memiliki lokasi jaringan kawasan lindung di daerah dekat pantai. Sekitar 30% di antaranya merupakan daerah konservasi, dan kami memiliki penjaga taman nasional yang melindungi daerah itu. Idenya adalah untuk memberikan efek limpahan ke daerah lainnya. Ini terbukti efektif dan merupakan inisiatif yang telah kami lakukan secara bersama-sama dengan sekutu Mikronesia kami — Persemakmuran Kepulauan Mariana Utara, Negara Federasi Mikronesia, Guam, dan Kepulauan Marshall. Penting bagi kami untuk melakukan inisiatif itu tetapi juga untuk berbagi informasi guna melihat bagaimana kami dapat melakukan sesuatu dengan lebih efektif. Bagi kami, yang penting adalah bagaimana kami dapat memelihara ZEE kami yang luas secara efektif. Bagaimana kami memastikan bahwa kami memiliki penggunaan yang berkelanjutan? Mungkin kami harus mempertimbangkan agar kami semua menetapkan suatu daerah — mungkin bukan 80% tetapi daerah yang kami semua setujui, mungkin 30% seperti yang kami lakukan untuk daerah di dekat pantai — yang menjadi komitmen kami semua untuk melestarikan wilayah kami, memastikan kami tidak menangkap ikan secara berlebihan, sumber daya kami berkelanjutan dan dilindungi bagi generasi mendatang.

Semoga Our Ocean Conference akan merangsang diskusi itu dan menghasilkan komitmen karena ini semua tentang komitmen. Bagaimana cara kita membuat pemimpin lain berkomitmen pada program yang efektif? Kita dapat melakukan bagian kita untuk menjaga dunia kita tetap aman dan melindungi sumber daya penting kita, sehingga anak-anak kita tidak hanya perlu membacanya di majalah atau menggalinya seperti fosil, seperti dinosaurus.

Presiden Palau Surangel Whipps Jr., kiri, bertemu dengan Menteri Luar Negeri A.S. Antony Blinken di Departemen Luar Negeri A.S. di Washington pada Agustus 2021.

Apakah ada masalah lain yang ingin Anda soroti?

Kemitraan kami dengan Amerika Serikat sangat penting. Negara-negara lainnya yang berasosiasi secara bebas [Kepulauan Marshall dan Mikronesia] merupakan bagian penting dari kemitraan itu. Kami merupakan bagian dari tanah air A.S. sehubungan dengan keamanan. Tantangan terbesar kami ke depan adalah menemukan cara untuk membangun perekonomian yang kuat. Salah satu hal yang sedang kami jalani sekarang adalah peninjauan kembali perjanjian kami dengan A.S., Compact Review Agreement, dan menurut saya itu merupakan mekanisme penting untuk dapat membangun kemampuan itu dan perekonomian lebih kuat yang benar-benar menyediakan ketenangan pikiran. Membuat warga Palau tetap berada di Palau merupakan ketenangan pikiran bagi saya. Itu melihat Palau seperti Hawaii atau Guam, melakukan upaya yang sama untuk membangun peluang yang sama, sehingga warga Palau akan ingin tinggal di Palau. 

Dan ini tentang mendorong investasi A.S. Kami sangat dekat dengan Asia. Mungkin alih-alih hanya mengandalkan Singapura sebagai pusat kegiatan perekonomian, barangkali negara-negara lain bisa melihat Palau sebagai pusat kegiatan perekonomian. Hanya untuk menyebarkan sebagian pertumbuhan di daerah ini. Atau jika Anda berada di Hong Kong sebagai bisnis A.S., pikirkan Palau sebagai pusat kegiatan perekonomian. Palau memiliki kesempatan — karena kami memiliki kendali atas perbatasan kami, lebih mudah bagi orang-orang untuk masuk dan keluar. Kami memiliki peluang untuk membangun kemitraan yang lebih kuat. Kami juga ingin melihat hotel A.S. di Palau. 

Seberapa penting pelatihan militer A.S. di Palau?

Kehadiran merupakan penangkalan, jadi ada baiknya melakukan pelatihan di Palau. Manfaat sampingannya adalah manfaat ekonomi. Dengan adanya militer di sana, mereka membelanjakan uang di restoran, hotel, dan pelayanan yang mereka butuhkan. Apalagi sekarang ketika kami tidak memiliki turis karena COVID-19, ini sungguh sangat berharga, dan kami ingin melihat lebih banyak lagi! Kami menyambutnya. Ada banyak infrastruktur yang dibutuhkan militer dan yang juga dapat dimanfaatkan Palau — apakah itu landasan pacu baru, landasan pacu yang diperluas, fasilitas pelabuhan, jalan — semuanya membantu kami secara lokal tetapi juga memajukan kemampuan militer A.S. Itu merupakan bagian dari kemitraan yang kami bicarakan tentang bagaimana kami saling membantu. Ada landasan udara lama peninggalan Perang Dunia II yang tersisa hingga hari ini, termasuk tiga landasan udara yang dibangun oleh Jepang. Jika Anda melihat bagaimana Jepang membentengi pulau-pulau itu, Anda dapat memahami alasannya. Lokasi kami sangat dekat dengan Asia, dengan pulau paling selatan kami kurang dari 240 kilometer dari Indonesia. Semua pulau-pulau kecil itu memiliki benteng di atasnya. A.S. sekarang membantu menempatkan sistem pengawasan di pulau-pulau itu. Dilanjutkannya upaya memperluas kemampuan dengan meningkatkan landasan udara kecil dan tempat pendaratan helikopter juga akan memberi kami kemampuan tambahan untuk menyelamatkan masyarakat. Salah satu perbaikan yang dilakukan adalah penambahan lampu di landasan udara, sehingga pesawat terbang bisa mendarat di malam hari untuk mengevakuasi pasien yang sakit, misalnya. Itu hanyalah cara lain dalam melakukan kerja sama dan kolaborasi.

Apa ancaman keamanan jangka panjang utama Palau?

Ancaman ekonomi merupakan masalah keamanan utama Palau karena kami rentan, terutama mengingat tingginya utang kami dan kebutuhan untuk mengurus rakyat kami. Kadang-kadang, pimpinan kami mungkin terpaksa membuat keputusan, baik tentang peluang investasi atau aktivitas lain, yang mungkin bukan yang terbaik, tetapi karena adanya daya pikat, karena adanya uang yang tersedia, yang mungkin meningkatkan basis pajak kami. Mereka mungkin memutuskan untuk mengambil tindakan ini meskipun hal itu mungkin bukan demi kepentingan terbaik rakyat kami dalam jangka panjang. Dilema ekonomi ini terus menjadi ancaman. Kami harus menemukan cara untuk membangun, membangun kembali dengan lebih baik, terutama setelah COVID-19, agar kami tidak jatuh ke dalam perangkap utang itu.  

Selama 77 tahun terakhir, sejak Marinir A.S. pertama kalinya mendarat di Angaur dan Peleliu pada tahun 1944, menurut saya hubungan di antara Palau dan A.S. telah kuat dan terus menjadi lebih kuat. Kadang-kadang, kami mungkin dilupakan karena begitu jauhnya lokasi kami, tetapi senang bisa melihat adanya ketertarikan pada diri kami dan mengingat bahwa kita ini penting bagi satu sama lain. Kita saling membutuhkan! Ini semua tentang kemitraan dan bagaimana kita bisa menang bersama-sama.  

Beri Komentar Di Sini

Privasi Anda penting bagi kami. Jika Anda memilih untuk membagikan alamat email Anda, staf FORUM hanya akan menggunakannya untuk berkomunikasi dengan Anda. Kami tidak akan membagikan atau memublikasikan alamat email Anda. Hanya nama dan situs web Anda yang akan muncul pada komentar Anda. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button