Jepang dan Inggris memperluas ikatan pertahanan di laut
Reuters dan The Associated Press
Inggris mengumumkan pada Juli 2021 bahwa pihaknya akan mengerahkan secara permanen dua kapal perang di perairan Indo-Pasifik setelah kapal induk HMS Queen Elizabeth, ditampilkan dalam foto, dan kapal-kapal pengawalnya berlayar ke Jepang pada bulan September melalui laut tempat Republik Rakyat Tiongkok (RRT) bersaing untuk mendapatkan pengaruh dengan Amerika Serikat dan Jepang.
Rencana kunjungan yang menarik perhatian banyak pihak yang dilakukan oleh kelompok kapal induk pemukul itu muncul seiring Inggris memperdalam hubungan keamanan dengan Jepang, yang telah menyatakan meningkatnya kekhawatiran dalam beberapa bulan terakhir atas ambisi teritorial RRT di kawasan itu, termasuk ancamannya untuk menyatukan Taiwan, pulau yang memiliki pemerintahan mandiri, dengan Tiongkok daratan secara paksa jika diperlukan.
“Menyusul pengerahan perdana kelompok kapal induk pemukul itu, Inggris akan menugaskan dua kapal secara permanen di kawasan itu mulai akhir tahun ini,” ungkap Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace dalam pengumuman bersama di Tokyo dengan mitranya dari Jepang, Nobuo Kishi.
Kedutaan Besar Inggris di Tokyo tidak segera memberikan tanggapan ketika ditanya dari pelabuhan mana kapal Angkatan Laut Inggris akan beroperasi di kawasan ini.
Nobuo Kishi mengatakan bahwa setelah kedatangan mereka di Jepang, HMS Queen Elizabeth dan kapal-kapal pengawalnya akan berpisah untuk melakukan kunjungan pelabuhan terpisah ke pangkalan angkatan laut A.S. dan Jepang di sepanjang kepulauan Jepang.
Sebagai sekutu lama A.S., Jepang menjadi tuan rumah bagi konsentrasi terbesar pasukan militer A.S. di luar A.S., termasuk kapal, pesawat terbang, dan ribuan Marinir.
Kapal induk Inggris, yang membawa pesawat jet tempur siluman F-35B dalam pelayaran perdananya, akan berlabuh di Yokosuka, markas komando armada Jepang dan USS Ronald Reagan, satu-satunya kapal induk A.S. yang dikerahkan di garis depan.
HMS Queen Elizabeth dikawal oleh dua kapal perusak, dua kapal fregat, dua kapal pendukung, dan beberapa kapal dari A.S. dan Belanda.
Kapal induk itu akan berangkat ke Jepang melalui Laut Cina Selatan, yang sebagian besar wilayahnya diklaim oleh RRT dan beberapa negara Asia Tenggara, dengan pemberhentian di India, Singapura, dan Korea Selatan.
Sebagai tanda lebih lanjut dari semakin berkembangnya keterlibatan regional negaranya, Ben Wallace, yang melakukan perjalanan ke Jepang bersama dengan delegasi komandan militer, mengatakan Inggris pada akhirnya juga akan mengerahkan Kelompok Respons Pesisir, sebuah unit Marinir yang dilatih untuk melakukan berbagai misi termasuk evakuasi dan operasi antiterorisme.
Ben Wallace mengatakan kunjungan kapal perang terbesar Angkatan Laut Inggris itu merupakan bagian dari “kecondongan Indo-Pasifik” negaranya yang memiliki sasaran yang sama dengan Jepang.
“Kedua negara kami berusaha untuk melindungi dan menegakkan tatanan internasional berbasis aturan,” ungkapnya selama konferensi pers.
Jepang juga telah berusaha untuk memperluas dan memperdalam hubungan keamanan dengan negara-negara lain, termasuk Australia, Prancis, dan negara-negara Asia Tenggara, ketika RRT menegaskan klaimnya atas berbagai daerah yang disengketakan di Laut Cina Selatan dan Kepulauan Senkaku yang dikuasai Jepang, yang juga diklaim oleh Tiongkok.
Nobuo Kishi mengatakan Inggris merupakan mitra penting dalam mengatasi tantangan bersama yang mereka hadapi di kawasan Indo-Pasifik. “Kami menegaskan posisi bersama kami dalam menentang keras upaya sepihak yang menggunakan kekuatan untuk mengubah status quo di Laut Cina Timur dan Selatan,” ungkapnya.
Ben Wallace mengatakan kedua negara yang berpandangan serupa memiliki tugas “untuk melindungi mereka yang tidak mampu melindungi diri mereka sendiri dari musuh yang akan mengancam mereka.”
Ben Wallace dan Nobuo Kishi mengatakan mereka juga sepakat untuk mempercepat diskusi tentang kemungkinan kolaborasi pengembangan pesawat jet tempur FX generasi mendatang Jepang, dengan berfokus pada sistem dan subsistem mesin.
FOTO DIAMBIL DARI: THE ASSOCIATED PRESS