Cerita populer

Militer dan industri Singapura membantu Prajurit kembali bekerja

Tom Abke

Menteri pertahanan Singapura bergabung dengan para pemimpin dari 33 perusahaan dan kelompok perdagangan pada April 2021 untuk meluncurkan kemitraan publik-swasta guna membantu anggota dinas militer yang masih muda melanjutkan karier mereka dalam perekonomian yang berubah akibat berjangkitnya pandemi global.

Menteri Negara Senior Urusan Pertahanan Singapura Heng Chee How, ditampilkan dalam foto, meluncurkan Komunitas Praktik Penyokong Wajib Militer pada 21 April 2021. Prakarsa itu bertujuan untuk menawarkan pelatihan pengembangan karier, pendidikan, bimbingan, dan kebugaran fisik.

Pemerintah Singapura menggambarkan wajib militer sebagai “landasan pertahanan dan keamanan Singapura sejak kemerdekaannya” pada tahun 1967. Warga negara dan penduduk tetap laki-laki harus menjalani wajib militer selama dua tahun di Angkatan Bersenjata Singapura, Kepolisian Singapura, atau Pasukan Pertahanan Sipil Singapura yang diikuti dengan masa dinas wajib hingga 40 hari setiap tahunnya sebagai Prajurit Wajib Militer yang Siap secara Operasional.

“Kualitas ide dan percakapan kuat yang kita lakukan hari ini merupakan tanda terkuat dari komitmen dan dukungan tingkat tinggi yang diberikan oleh pemberi kerja dan bisnis kita” kepada anggota militer dan wajib militer, demikian ungkap Heng pada acara tersebut.

Program Transformasi Karier, Pendidikan, dan Dukungan (Career Transformation, Education, and Support – CTES) berupaya meningkatkan kelayakan kerja anggota militer melalui sumber daya yang mencakup lokakarya karier, platform penemuan karier online, panduan dari pelatih karier, dan kemitraan dengan perekrut.

Lembaga nirlaba Singapore Human Resources Institute juga memberikan keanggotaan gratis selama satu tahun kepada anggota militer, yang dapat mengikuti kursus pengembangan karier dan seminar web dalam berbagai topik seperti penulisan resume dan teknik wawancara, dan mendapatkan manfaat dari jaringan sumber daya manusia tertua dan terbesar di Singapura.

Anggota militer yang tertarik dengan logistik dan manajemen rantai pasokan dapat mengikuti kursus yang disesuaikan bagi mereka. Program yang ditawarkan secara bersama-sama oleh Dewan Penasihat Hubungan Masyarakat di bidang Pertahanan (Advisory Council on Community Relations in Defence – ACCORD) Singapura dan Asosiasi Logistik Singapura ini dirancang agar anggota militer memperoleh dan memutakhirkan keterampilan utama dalam dunia industri.

Singapore Sports Hub, fasilitas olahraga, hiburan, dan gaya hidup utama negara itu, berkolaborasi dengan pembuat aplikasi olahraga dan kebugaran Elxr meluncurkan aplikasi bagi laki-laki yang mempersiapkan diri untuk bergabung dengan militer atau mantan anggota militer yang ingin tetap berada dalam kondisi bugar. Pemberi kerja dapat menggunakan aplikasi itu untuk menyesuaikan program latihan bagi staf mereka dengan insentif untuk partisipasi reguler.

“Melalui prakarsa seperti ini, kami dapat meningkatkan dukungan bagi anggota wajib militer dan pemberi kerja mereka saat kami keluar dari gangguan yang disebabkan oleh COVID-19,” ungkap Abu Bakar Mohd Nor, Group Chairman InfoFabrica Holdings dan penasihat ACCORD.

 

FOTO DIAMBIL DARI: KEMENTERIAN PERTAHANAN SINGAPURA

 

Tom Abke merupakan kontributor FORUM yang memberikan laporan dari Singapura.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button