Cerita populer

Komandan Pasukan Marinir A.S. mengatakan pihaknya melakukan pembicaraan perombakan pasukan dengan Jepang

Reuters

Amerika Serikat telah memulai pembicaraan dengan Jepang tentang pengerahan unit bergerak Pasukan Marinir A.S. yang dilengkapi dengan rudal anti-kapal dan pertahanan udara di Okinawa untuk bekerja sama secara erat dengan pasukan Jepang di kepulauan yang mencegah akses mudah ke Pasifik bagi militer Partai Komunis Tiongkok (PKT), demikian ungkap komandan Pasukan Marinir pada Juli 2020.

“Anda ingin menangkal, untuk mencegah setiap musuh potensial mengambil langkah selanjutnya,” ungkap Jenderal David Berger dalam sebuah wawancara telepon. “Jika Anda melihat keluar dari Tiongkok, itulah yang harus Anda lihat, aliansi yang sangat tangguh.”

Pada Maret 2020, Berger menerbitkan Desain Pasukan 2030 (Force Design 2030), sebuah rencana untuk memangkas jumlah pesawat terbang, menyisihkan sebagian besar artileri meriam, dan mengurangi kendaraan lapis baja berat, termasuk semua tank. Rencana itu akan menciptakan Resimen Pesisir Marinir yang dilengkapi dengan rudal dan drone yang dapat memblokir kontrol musuh terhadap daerah yang disengketakan dengan mengancam kapal dan pesawat terbangnya.

Perombakan itu dimulai seiring dengan meningkatnya ketegangan di antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Washington menuduh PKT menggunakan pandemi virus korona untuk mendorong klaim teritorial di Laut Cina Selatan dan meningkatkan pengaruhnya di tempat lain di Indo-Pasifik.

Kepulauan Okinawa di Jepang merupakan bagian dari apa yang disebut oleh perencana militer sebagai “rangkaian pulau pertama,” yang membentang dari Jepang melalui Filipina hingga Indonesia, yang mengurung berkembangnya kekuatan Tiongkok.

Dalam usulannya, Berger mengutip pergeseran ke “persaingan kekuatan besar dan fokus yang diperbarui di kawasan Indo-Pasifik.”

Dia mengatakan bahwa Pasukan Marinir akan memiliki resimen pesisir operasional di Okinawa paling lambat pada tahun 2027, dengan resimen lainnya di Guam yang berada di dekat Jepang dan resimen ketiga di Hawaii. (Foto: Jenderal David Berger berjabat tangan dengan Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya selama kunjungan ke Tokyo pada Agustus 2019.)

Berger menambahkan bahwa perubahan di Okinawa tidak akan menambah jumlah pasukan dan akan dilakukan berdasarkan ketentuan aliansi militer A.S. dengan Jepang. Berger mengatakan dia akan melakukan perjalanan ke Jepang ketika pembatasan virus korona dicabut.

Tujuannya adalah bertemu dengan para petinggi senior Jepang “untuk menjelaskan di mana kita berada dan ke mana tujuan kita.”

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button