Cerita populer

Korea Selatan mungkin mempertimbangkan perubahan terhadap pembebasan wajib militer bagi para atlet

Staf FORUM

Pejabat Korea Selatan telah mengindikasikan bahwa mereka mungkin berusaha untuk merevisi pengecualian yang membebaskan atlet dari wajib militer, demikian yang dilaporkan Reuters pada September 2018.

Diskusi di antara para kritikus tentang hak istimewa itu semakin meningkat baru-baru ini ketika tim bisbol Korea Selatan meraih medali emas Asian Games. Korea Selatan menawarkan pengecualian untuk para atlet yang memenangkan gelar di Asian Games dan Olimpiade.

“Kami merencanakan kajian ulang yang komprehensif terhadap sistem itu di bidang olahraga dan seni,” ungkap Ki Chan-soo, komisioner Administrasi Tenaga Kerja Militer, cabang Kementerian Pertahanan yang bertanggung jawab atas wajib militer, kepada Kantor Berita Yonhap, demikian menurut Reuters.

Korea Selatan mewajibkan semua pria berbadan sehat untuk menyelesaikan wajib militer sekitar 21 bulan sebagai bagian dari upaya untuk menangkal Korea Utara. (Foto: Para kadet militer Korea Selatan berkumpul pada Februari 2018 di desa gencatan senjata Panmunjom, di dalam Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea.)

“Kami sudah mengalami kekurangan sumber daya personel militer, jadi kami akan mulai mengkaji apakah pengecualian itu adil,” ungkap Ki.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa pihaknya tidak mempertimbangkan perubahan apa pun dalam sistem itu, demikian menurut Reuters, tetapi bahwa kementerian itu akan melakukan konsultasi antarlembaga mengenai masalah itu.

Korea Selatan memulai pengecualian itu pada tahun 1970-an ketika negara itu berusaha untuk menjadi kekuatan dunia di bidang olahraga dan meningkatkan profilnya secara global. Sekarang, ketika negara itu berupaya untuk menyeimbangkan kembali prioritasnya, mengubah pengecualian wajib militer menjadi perdebatan.

Meskipun beberapa kritikus mengatakan bahwa pengecualian itu harus dihapus dengan sepenuhnya, pihak lain mengatakan bahwa hal tersebut bagus bagi Korea Selatan karena meningkatkan citra negara itu dan mendorong keunggulan atletik. Para pendukung juga mengatakan bahwa pengecualian itu harus diperluas dengan menyertakan penghibur lainnya, seperti boy band K-Pop. Artis yang menjadi juara pertama atau kedua dalam kontes internasional yang ditetapkan pemerintah dapat diberi pengecualian; akan tetapi terkait dengan bentuk penghibur lain, sebagian besar pengecualian diberikan untuk seniman dalam genre tari dan musik klasik, demikian menurut Reuters.

Pada Juni 2018, Mahkamah Konstitusi Korea Selatan memutuskan bahwa pemerintah harus memperkenalkan bentuk-bentuk layanan sipil untuk warga yang dengan sengaja menghindari persyaratan wajib militer negara itu, sebuah perintah yang akan menghindarkan ratusan pemuda memasuki penjara karena menolak menjalankan wajib militer oleh karena keyakinan agama atau alasan batin lainnya, demikian yang dilaporkan surat kabar The New York Times. Pengadilan telah memberi waktu hingga akhir tahun 2019 kepada pemerintah dan Parlemen untuk merevisi undang-undang itu.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button