Robot sewaan untuk melakukan upacara pemakaman umat Buddha

Juli 30, 2018

31 1 minute read

A Japanese company has introduced a new role for SoftBank’s humanoid robot “Pepper” — a Buddhist priest for hire at funerals. It is programmed to chant sutras in a computerized voice while tapping a drum. Nissei Eco Co., an unlisted plastic molding maker, wrote the chanting software for Pepper, which was introduced by SoftBank Group Corp. in 2014. With Japan’s population aging and shrinking, many Buddhist priests receive less financial support from their communities, prompting some to find part-time work outside their temple duties, said Michio Inamura, Nissei’s executive adviser. The funeral robot could step in when a priest was not available, he said. It also costs less at 50,000 yen (about U.S. $450) per funeral compared to more than 240,000 yen (U.S. $2,200) for a human priest. Reuters

Sebuah perusahaan di Jepang telah memperkenalkan peran baru untuk robot humanoid “Pepper” buatan SoftBank — pendeta Buddha sewaan di upacara pemakaman. Robot ini diprogram untuk melantunkan sutra dengan suara terkomputerisasi sembari mengetuk tambur.

Nissei Eco Co., pembuat cetakan plastik yang belum terdaftar di bursa saham, menulis perangkat lunak lantunan sutra itu untuk Pepper, yang diperkenalkan oleh SoftBank Group Corp. pada tahun 2014.

Dengan populasi Jepang yang semakin tua dan menyusut, banyak pendeta Buddha menerima lebih sedikit dukungan keuangan dari komunitas mereka sehingga mendorong beberapa pendeta untuk mencari pekerjaan paruh waktu di luar penugasan di kuil mereka, demikian ungkap Michio Inamura, penasihat eksekutif Nissei.

Robot pemakaman itu bisa mengambil alih peran pendeta yang berhalangan, demikian ungkapnya. Biayanya juga kurang dari 50.000 yen (sekitar 450 dolar A.S.) per pemakaman dibandingkan dengan lebih dari 240.000 yen (2.200 dolar A.S.) untuk seorang pendeta manusia.

Reuters

Juli 30, 2018

31 1 minute read