Cerita populer

P.B.B. memasukkan lusinan kapal dan bisnis yang membantu penyelundupan Korea Utara ke dalam daftar hitam

Agence France-Presse

Dewan Keamanan P.B.B. pada 30 Maret 2018, mencantumkan 27 kapal, 21 perusahaan, dan seorang pengusaha ke dalam daftar hitam oleh karena membantu Korea Utara menghindari sanksi, ketika Amerika Serikat terus menekan Pyongyang meskipun ada penawaran pembicaraan baru-baru ini, demikian ungkap para diplomat.

Sanksi yang merupakan tindak lanjut atas permintaan dari Amerika Serikat itu merupakan paket pemberian sanksi terbesar yang pernah ada terhadap Korea Utara yang disetujui oleh komite dewan, demikian kata para diplomat.

Langkah ini merupakan bagian dari tindakan tegas berskala global terhadap penyelundupan komoditas Korea Utara yang melanggar sanksi P.B.B., yang diadopsi sebagai tanggapan terhadap uji coba rudal balistik dan nuklir Pyongyang.

Sanksi itu disetujui ketika Amerika Serikat berupaya membuka pembicaraan dengan Korea Utara mengenai upaya pengembangan nuklirnya, dengan kemungkinan KTT antara Presiden A.S. Donald Trump dan Kim Jong Un pada akhir Mei 2018.

Terlepas dari terbukanya upaya diplomatik itu, Amerika Serikat telah mengungkapkan dengan jelas bahwa pihaknya akan terus memberikan tekanan kepada Pyongyang agar berubah pikiran lewat pemberian sanksi.

Duta besar Trump untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Nikki Haley, menyambut “paket sanksi bersejarah” itu, menyebutnya sebagai “tanda yang jelas bahwa komunitas internasional bersatu dalam upaya kami untuk terus memberikan tekanan maksimum pada rezim Korea Utara.”

“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada anggota Dewan Keamanan, serta Jepang dan Korea Selatan, yang bekerja bersama kami untuk mempertahankan tekanan dan komitmen mereka untuk menerapkan resolusi Dewan Keamanan P.B.B. dan meminta pertanggungjawaban dari para pelanggar,” tambah Haley. (Foto: Duta Besar A.S. untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Nikki Haley berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan pada Maret 2018.)

Sebanyak 13 kapal tanker minyak dan kapal kargo Korea Utara dilarang berlabuh di pelabuhan di seluruh dunia bersama dengan 12 kapal lain yang membantu Pyongyang menyelundupkan komoditas terlarang atau memasok pengiriman minyak dan bahan bakar, demikian menurut dokumen P.B.B. yang diperoleh oleh Agence France-Presse.

Dua kapal Korea Utara lainnya terkena pembekuan aset global tetapi tidak dilarang masuk ke pelabuhan.

Dua puluh satu perusahaan pengapalan dan perdagangan terkena pembekuan aset. Tiga di antaranya berbasis di Hong Kong, termasuk Huaxin Shipping, yang melakukan pengiriman batu bara Korea Utara ke Vietnam pada Oktober 2017. 

Dua belas perusahaan Korea Utara masuk ke dalam daftar hitam karena mengoperasikan kapal yang terlibat dalam transfer minyak dan bahan bakar ilegal, demikian menurut dokumen itu.

Dua perusahaan lainnya — Shanghai Dongfeng Shipping dan Weihai World Shipping Freight, juga berbasis di Tiongkok — masuk ke dalam daftar hitam karena mengangkut batu bara Korea Utara di kapal mereka.

Perusahaan lainnya berbasis di Singapura, Samoa, Kepulauan Marshall, dan Panama.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button