Cerita populer

Korea Selatan berupaya melakukan pembelian teknologi untuk membantu menangkal Korea Utara

Felix Kim

Akuisisi teknologi pengawasan baru Korea Selatan merupakan salah satu topik yang dibahas Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Presiden A.S. Donald Trump dalam pertemuan pada awal November 2017.

Korea Selatan menganggap kebutuhannya akan aset seperti radar Aegis Combat System dan pesawat terbang pengawasan maritim P-8A Poseidon buatan A.S. sebagai bagian dari komitmen terhadap kemandirian yang lebih besar dalam memantau meningkatnya ancaman Korea Utara.
Setelah pertemuan kedua presiden tersebut, Pelaksana Tugas Duta Besar A.S. untuk Korea Selatan Mark Knapper berbicara tentang prospek pembelian radar Aegis dan P-8A oleh Seoul, demikian menurut Yonhap, kantor berita Korea Selatan yang berafiliasi dengan pemerintah. Knapper menekankan keinginan A.S. agar Korea Selatan memiliki “sistem terbaik yang tersedia bagi negara itu” untuk menangkal agresi Korea Utara.

Choi Myoung-jin, profesor di Departemen Ilmu Pengetahuan & Teknologi Pertahanan di Howon University, sependapat dengan antusiasme Knapper.

“Alasan terbesar mengapa militer membutuhkan dan menginginkan aset tersebut adalah karena kami tidak memiliki satelit pengawasan sendiri,” kata Choi. “Tapi secara teknis sulit untuk segera mengembangkan dan mengoperasikan aset buatan kami sendiri saat ini.”

Choi menjelaskan kepada FORUM bahwa ketergantungan historis Korea Selatan terhadap aset dan teknologi A.S. telah menyebabkan preferensi saat ini pada alat bantu pengawasan buatan A.S. untuk meningkatkan kemampuannya sendiri.

Yonhap melaporkan bahwa Seoul sedang mempertimbangkan untuk membeli enam Boeing P-8A Poseidon, mirip dengan pesawat yang ditampilkan dalam foto, untuk dipakai dalam patroli maritim guna menambah armadanya saat ini yang terdiri dari 16 pesawat terbang P-3C dan P-3CK Orion. Kesepakatan tersebut telah dipertimbangkan sejak dibatalkannya rencana untuk membeli dan merestorasi beberapa pesawat terbang Lockheed Martin S-3 Viking bekas pada Mei 2017 . P-8A dikenal sebagai pesawat terbang untuk peperangan anti-kapal selam, biasanya dilengkapi radar canggih dan kamera definisi tinggi untuk menemukan dan memantau kapal-kapal di bawah air, dan mengidentifikasi tanda panas (heat signature) pada misi maritim.

“Radar Aegis” adalah karakterisasi umum dari AN/SPY-1, sistem radar yang dibuat di A.S. oleh Lockheed Martin, yang digunakan oleh Angkatan Laut Korea Selatan di tiga kapal perusak Sejong the Great sebagai bagian dari Aegis Combat System (ACS). AN/SPY-1 juga digunakan dalam versi ACS berbasis darat yang dikenal sebagai Aegis Ashore, yang saat ini dijadwalkan dikerahkan di Jepang untuk menangkal dan mempertahankan diri terhadap ancaman rudal Korea Utara. Knapper mengindikasikan bahwa peningkatan pengerahan radar semacam itu di Korea Selatan sedang dipertimbangkan.

“Jika kami memiliki senjata dan teknologi yang lebih maju,” kata Choi, “senjata dan teknologi itu dapat digunakan sebagai unjuk kekuatan terhadap Korea Utara, yang pada akhirnya dapat menangkal perang dan juga membantu kami menang semisal terjadi perang.  Saya pikir senjata dan teknologi itu akan menjadi aset yang sangat penting bagi sistem pertahanan nasional kami.”

Akan tetapi, Choi memperingatkan tentang tekanan terhadap anggaran pertahanan Korea Selatan yang bisa muncul akibat akuisisi bernilai tinggi tersebut.

“Bukan keputusan mudah untuk membeli senjata mahal semacam itu. Oleh karena itu, perlu mempertimbangkan batas anggaran dan memprioritaskan apa yang benar-benar kami butuhkan, dan kemudian mengambil langkah-langkah yang sesuai.”

Pertimbangan lain selain pembelian aktual sistem pertahanan juga harus dilakukan, seperti perbaikan dan pemeliharaan, pelatihan, perangkat pendukung, dan infrastruktur, demikian tambahnya. Melakukan pertimbangan yang lebih matang saat mengkaji pembelian potensial saat ini menjadi poin penekanan dalam pengadaan alutsista Korea Selatan.

“Mengetahui lebih baik tentang musuh Anda sangat penting untuk menang,” tutup Choi. “Tapi teknologi seperti ini juga butuh banyak anggaran dan waktu untuk mengembangkannya. Penting bagi pemerintah untuk membantu rakyat memahami kebutuhan akan persenjataan mutakhir, dan itulah yang harus dilakukan para politisi. Tapi mengingat ketegangan saat ini di semenanjung Korea, banyak yang akan mengerti.”

Felix Kim merupakan kontributor FORUM yang memberikan laporan dari Seoul, Korea Selatan.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button