Cerita populer

Indonesia pertimbangkan membeli lebih banyak jet tempur

Staf FORUM

Angkatan Udara Indonesia berusaha untuk memperbarui kemampuan tempur udara dengan lebih lanjut menggantikan pesawat pejuang F-5 generasi ketiga nya menurut berbagai laporan-laporan media. Indonesia telah dilaporkan memikirkan pembelian hingga delapan pesawat lagi, dengan model-model generasi keempat yang di bawah evaluasi dari A.S. Swedia dan Rusia.

A.S. sudah mengirim 18 pesawat Fighting Falcons F-16 yang diperbaharui ke Indonesia, dengan empat dikirim baru-baru ini pada Maret 2017, menurut rilis berita Angkatan Udara A.S. A.S. dijadwalkan untuk mengirim enam lagi pada akhir 2017, membawa jumlah nya ke 24.

Banyak ahli menyarankan bahwa pembelian baru F-16 akan memastikan interoperabilitas Angkatan Udara Indonesia dengan sekutu dan negara mitra. Singapura, Korea Selatan, Taiwan dan Thailand adalah negara-negara Indo-Asia-Pasifik yang mengoperasikan F-16.

Pembelian tersebut, misalnya, dapat meningkatkan operabilitas bersama selama latihan tahunan Cope West, yang berfungsi sebagai bukti untuk kesuksesan dunia nyata.

“Latihan ini menawarkan kesempatan untuk memajukan interoperabilitas antara militer A.S. dan Angkatan Udara Indonesia, membolehkan pertukaran teknik-teknik yang berkaitan dengan pelatihan spesifik ini untuk pesawat A.S. dan Indonesia dan mempromosikan stabilitas regional melalui kerjasama, meningkatkan saling pengertian dan meningkatkan kemitraan yang sudah kuat,” Kol. Angkatan Udara A.S. Christopher K. Faurot, Penghubung latihan Cope West 17 dan Direktur Angkatan Udara Pasifik (PACAF) Garda Nasional, mengatakan kepada situs resmi Korps Marinir A.S.

Angkatan Udara TNI dan Korps Marinir A.S, dipimpin oleh PACAF, mengadakan latihan Cope West 17 pada November 2016 di pangkalan udara Manado di Indonesia, menurut situs PACAF.

Latihan itu memberikan kesempatan untuk meningkatkan pelatihan pemeliharaan, perbaikan dan kebutuhan performa A.S, yang sebaliknya memberikan kontribusi untuk umur panjang pesawat, situs itu mengatakan.

“Pelatihan gabungan yang ditawarkan oleh Latihan Cope West 17 akan membantu mempersiapkan Angkatan Udara A.S. Korps Marinir A.S. dan Angkatan Udara TNI untuk bekerja sama dalam mempromosikan kedamaian Indo-Asia-Pasifik,” kata Mayjen. Michael Compton, Asisten ke Komandan Garda Nasional udara PACAF.

Di bawah Program Regenerasi F-16 Indonesia, kantor sistem program Internasional F-16 membuat kesepakatan penjualan militer luar negeri sekarang ini untuk mengirim 24 blok-24 varian F-16 ke Indonesia sebelum akhir tahun. Mantan Presiden A.S., Barack Obama dan mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan kesepakatan ini pada tahun 2011 di Bali di Puncak Asia Timur, Reuters dan media lainnya melaporkan.

Unit Angkatan Udara dan Garda Nasional awalnya menerbangi pesawat F-16 yang telah dinonaktifkan dan disimpan di Pangkalan Angkatan Udara Davis Monthan di Arizona. Satu skuadron Angkatan Udara mulai kerja memperbarui pada tahun 2013, kata rilis Angkatan Udara.

Setiap pesawat menerima berbagai komponen baru dan upgrade, termasuk sepasang sayap baru, stabilisator horisontal, dan roda pendaratan serta peningkatan kemampuan struktural dan avionik. Angkatan Udara A.S. menguji pesawat degan teliti sebelum pengiriman mereka ke Indonesia, kata rilis itu.

Pada saat kesepakatan asli, administrasi A.S. mengatakan F-16 Lockheed Martin Corp yang di-upgrade akan memberikan Indonesia kemampuan untuk melindungi wilayah udara yang berdaulat pada biaya yang relatif rendah, ditempatkan pada 750 juta Dolar Amerika oleh Pentagon A.S.

Fitur jet diubah sepenuhnya dengan merombak mesin Pratt & Whitney dari United Technologies Corp dan komputer misi modular paling maju Raytheon Corp, menurut Reuters. Pesawat juga mengandung peningkatan radar, avionik dan kemampuan untuk membawa dan mengoperasi dengan persenjataan dan sensor yang lebih maju, administrasi Obama mengatakan pada saat transaksi itu.

Dalam lingkungan tempur udara dunia nyata, faktor-faktor seperti interoperabilitas dan pelatihan mungkin lebih relevan daripada manfaat seperti meningkatkan manuver pada kecepatan rendah, analis penerbangan telah lama berpendapat. Untuk alasan tersebut, banyak sekutu dan mitra A.S. telah memilih F-16 yang diperbarui daripada pesaingnya dari negara lain, termasuk jet pesawat tempur multirole Su-35 yang di-produksi oleh Rusia.

Indonesia juga mengevaluasi versi terbaru jet Rusia yang dikenal sebagai Su-35S “Flanker E,” dikonfirmasi pegawai Pertahanan Indonesia, menurut The Diplomat, sebuah majalah online. Saab JAS 39 Gripen Swedia juga merupakan pesaingnya, lapor The Diplomat.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button