Cerita populer

THAAD tiba di Semenanjung Korea

Staf FORUM

Pasukan A.S. di Korea mulai mengerahkan sistem anti-rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Korea Selatan guna mempercepat keputusan untuk menjaga Semenanjung Korea terhadap provokasi Korea Utara.

Elemen pertama dari sistem itu sekarang berada di Korea Selatan, yang telah menyaksikan pengujian nuklir dan rudal balistik berulang kali yang disutradarai oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang dikenal suka merahasiakan tindakannya. Pekerjaan dilanjutkan untuk secepat mungkin mengoperasionalkan THAAD yang diilustrasikan dalam foto tiba di Korea Selatan.

“Pengerahan tepat waktu sistem THAAD oleh Komando Pasifik A.S. dan menteri pertahanan memberi pasukan saya kepercayaan diri yang besar dalam dukungan yang akan kami terima ketika kami meminta tambahan kekuatan atau kemampuan canggih,” kata Jenderal Vincent K. Brooks, komandan Pasukan A.S. di Korea.

Pengumuman A.S. bahwa THAAD berada dalam tahap awal pengerahannya terjadi sehari setelah Korea Utara menembakkan empat rudal balistik ke laut di lepas pantai barat laut Jepang. Peluncuran rudal itu menimbulkan keprihatinan Korea Selatan dan Jepang dan terjadi kurang dari seminggu setelah Korea Utara berjanji akan membalas latihan militer bersama yang melibatkan pasukan A.S. dan Korea Selatan.

THAAD adalah sistem pertahanan rudal yang ditujukan semata-mata untuk membela Korea Selatan dari rudal yang ditembakkan oleh Korea Utara. Sistem ini meningkatkan kemampuan pertahanan rudal aliansi dan menyediakan pertahanan rudal berlapis terhadap ancaman Korea Utara.

Pasukan militer Korea Selatan mengatakan bahwa rudal yang diluncurkan oleh Korea Utara kemungkinan besar bukan rudal balistik antarbenua, yang bisa menjangkau Amerika Serikat. Reuters melaporkan bahwa rudal-rudal itu terbang sekitar 1.000 kilometer dan mencapai ketinggian 260 kilometer.

Beberapa rudal mendarat di perairan sedekat 300 kilometer dari pantai barat laut Jepang, demikian kata Menteri Pertahanan Jepang Tomomi Inada.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan negaranya mengajukan protes kepada Korea Utara, yang telah melakukan serangkaian uji coba nuklir dan rudal yang melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

“Peluncuran itu jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan. Ini adalah tindakan yang sangat berbahaya,” kata Abe kepada parlemen, demikian menurut Reuters.

Laksamana Angkatan Laut A.S. Harry B. Harris Jr., komandan Komando Pasifik A.S., mengatakan bahwa peluncuran rudal Korea Utara menunjukkan perlunya THAAD.

“Aksi provokatif berkelanjutan oleh Korea Utara, termasuk peluncuran beberapa rudal kemarin, hanya menegaskan diskresi keputusan aliansi kami tahun lalu untuk mengerahkan THAAD ke Korea Selatan,” kata Harris dalam sebuah pernyataan tertulis.

Rudal-rudal itu diluncurkan dari wilayah Tongchang-ri di dekat perbatasan Korut dengan Tiongkok, demikian kata juru bicara militer Korea Selatan Roh Jae-cheon.

Amerika Serikat, yang memiliki sekitar 28.500 tentara yang ditempatkan di Korea Selatan, merencanakan pengerahan penuh THAAD pada akhir 2017. Jepang juga berencana memperkuat pertahanan rudal balistiknya dan sedang mempertimbangkan membeli THAAD atau membangun versi darat dari sistem Aegis, yang digunakan pada kapal-kapal di Laut Jepang.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button