Cerita populer

P.B.B. mengutuk peletakan ranjau darat Korea Utara di perbatasan

Agence France-Presse

Komando P.B.B. mengatakan bahwa Korea Utara telah meletakkan ranjau darat baru di sisi yang dikuasainya di Zona Demiliterisasi (DMZ) dengan Korea Selatan menyusul serentetan pembelot berprofil tinggi.
Juru bicara Komando P.B.B. yang mengawasi gencatan senjata Perang Korea mengatakan bahwa personel militer terlihat menanam ranjau di sisi Korea Utara di penyeberangan sungai yang dikenal sebagai Bridge of No Return (foto) di dekat desa gencatan senjata perbatasan Panmunjom.

Dalam sebuah pernyataan, Komando P.B.B. “sangat” mengutuk kegiatan Angkatan Darat Korea Utara. “Kehadiran perangkat atau perlengkapan militer pada atau di dekat jembatan itu benar-benar membahayakan keselamatan masyarakat di kedua belah pihak,” katanya.

Pernyataan itu menambahkan bahwa ribuan pengunjung, sering kali anak-anak sekolah, mengambil bagian dalam tur di DMZ.

Meskipun disebut sebagai zona demiliterisasi, zona yang memisahkan kedua Korea ini adalah salah satu zona perbatasan yang paling termiliterisasi di dunia yang dilengkapi dengan menara pengawas dan ranjau darat. Zona ini bertindak sebagai zona penyangga yang membentang sepanjang dua kilometer di kedua sisi garis perbatasan yang sebenarnya.

Karena Perang Korea berakhir pada tahun 1953 dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian perdamaian formal, maka kedua Korea secara teknis masih berperang.

Komando P.B.B. menolak untuk berspekulasi tentang mengapa militer Korea Utara menanam ranjau baru. Akan tetapi, Kantor Berita Korea Selatan Yonhap mengutip sumber militer yang mengatakan bahwa tindakan itu mungkin suatu usaha untuk mencegah membelotnya pasukan garis depan.

Ketegangan yang memanas terjadi di lintas perbatasan kedua Korea. Pada Agustus 2016, Korea Utara mengancam serangan nuklir ketika Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai latihan militer besar-besaran.

Korut juga telah diguncang oleh serangkaian pembelotan baru-baru ini oleh wakil duta besarnya di Inggris yang melarikan diri ke Korea Selatan. Kejadian ini menandakan kemenangan besar bagi propaganda Seoul.

Yonhap mengatakan militer Korea Selatan menggunakan rangkaian pengeras suara di sepanjang perbatasan untuk membanggakan pembelotan itu. Pada Agustus 2015, Korea Selatan menuduh Korea Utara menanam ranjau darat yang mengakibatkan dua orang tentara Korea Selatan terpaksa kehilangan kaki pada saat melakukan patroli di perbatasan.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button