Cerita populer

Sri Lanka berupaya mendemiliterisasikan pulau itu pada tahun 2018

Agence France-Presse

Pemerintah Sri Lanka mengatakan bahwa pihaknya bermaksud untuk melaksanakan demiliterisasi penuh pada tahun 2018. Pengumuman signifikan ini akan mengakhiri keterlibatan Angkatan Darat dalam kehidupan warga sipil setelah perang etnis selama puluhan tahun.

Sebagian besar pasukan Angkatan Darat Sri Lanka masih berada di bekas zona perang di sebelah utara dan timur negara itu sejak konflik selama 37 tahun dengan separatis Tamil yang berakhir pada Mei 2009.

Militer juga sangat terlibat dalam bisnis swasta. Mereka menjalankan segala sesuatu mulai dari salon kecantikan hingga bisnis yang menjual sayuran dan ikan sehingga bersaing ketat dengan vendor skala kecil.

“Pada tahun 2018, kami berharap untuk menyelesaikan proses demiliterisasi, tidak hanya di timur laut, tapi juga di seluruh negara ini,” kata Menteri Luar Negeri Mangala Samaraweera. “Kami juga telah meminta militer untuk melepaskan diri dari semua kegiatan komersial yang mereka lakukan,” kata Samaraweera.

Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa telah berulang kali meminta Sri Lanka untuk mengurangi keterlibatan militer dalam kehidupan warga sipil dan memulihkan normalitas untuk daerah yang dilanda perang.

Sedikitnya 100.000 orang tewas dalam kampanye separatis berlarut-larut di Sri Lanka yang dipimpin oleh pemberontak Macan Tamil yang berjuang untuk mewujudkan negara merdeka di pulau yang sebagian besar didiami suku Sinhala.

Setelah perang berakhir, mantan Presiden Mahinda Rajapaksa mengerahkan Angkatan Darat untuk mengoperasikan hotel mewah, restoran, peternakan, dan bisnis ritel lainnya.

Langkah ini memaksa banyak vendor skala kecil mengalami kebangkrutan, sedangkan Angkatan Udara Sri Lanka membuka salon kecantikan yang menawarkan layanan dengan biaya yang lebih murah dari tukang cukur swasta.

Samaraweera mengatakan bahwa militer telah menghentikan beberapa bisnis. Dia menambahkan bahwa pemerintah telah mengganti mantan petinggi militer dengan gubernur sipil di dua provinsi yang dulunya bergolak.

Pemerintah juga telah memulai proses menyerahkan kembali beberapa lahan yang diduduki oleh militer kepada pemilik asalnya.

Pemerintah juga membuat upaya untuk melacak ribuan orang yang hilang selama dan setelah perang serta membayar ganti rugi kepada korban konflik.

Pemerintah Sri Lanka telah dipuji karena menyetujui untuk menyelidiki tuduhan bahwa hingga 40.000 etnis Tamil dibunuh oleh tentara pada bulan-bulan terakhir pertempuran tahun 2009.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button