DepartemenSuara

Meningkatkan Transparansi

Perlunya terus memerhatikan tata kelola yang baik dan antikorupsi

Takehiko Nakao

Selamat datang di perayaan Hari Antikorupsi Internasional tahun ini. Hari Antikorupsi Internasional telah diperingati setiap tahun di Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank – ADB) sejak Konvensi Antikorupsi Perserikatan Bangsa-Bangsa disahkan pada tahun 2003.

Tata kelola yang lemah dan korupsi memberikan kerugian terbesar bagi kaum miskin. Meskipun terjadi pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam beberapa tahun terakhir, kawasan Asia dan Pasifik masih menjadi tempat tinggal bagi setengah dari masyarakat termiskin di dunia ketika kami menggunakan ambang batas kemiskinan baru yaitu 25.920 rupiah (1,90 dolar A.S.) per hari yang didefinisikan sebagai jumlah pendapatan minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kaum miskin dan rentan ini sangat mengandalkan pelayanan publik dan sering kali dipaksa untuk membayar suap untuk menerima layanan tersebut. Pada kenyataannya, penelitian telah menunjukkan secara empiris bahwa porsi pendapatan yang hilang akibat korupsi lebih tinggi ketika rumah tangga itu miskin.

Tata kelola yang baik dan supremasi hukum berkontribusi pada lingkungan bisnis yang positif, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan.

ADB bekerja sama dengan negara-negara anggota kami yang sedang berkembang (developing member countries – DMC) untuk memperkuat prakarsa antikorupsi, meningkatkan kerangka kerja regulasi untuk iklim investasi yang lebih baik, dan meningkatkan keterlibatan masyarakat sipil dalam pengembangan dan implementasi kebijakan.

Saya gembira ketika mencatat bahwa tingkat keberhasilan proyek manajemen sektor publik kami meningkat dari 44 persen pada tahun 1990-an menjadi 67 persen pada tahun 2014, demikian menurut departemen evaluasi independen kami. Demikian pula, jumlah proyek yang melibatkan pengembangan kemampuan dan tata kelola meningkat dari 53 persen dari total seluruh ADB pada tahun 2011-2013 menjadi 60 persen pada tahun 2012-2014.

Kemitraan di tingkat internasional penting untuk membuat perubahan yang bermakna dan abadi. Tahun lalu, ADB bergabung dengan Kemitraan Pemerintahan Terbuka (Open Government Partnership) untuk mempromosikan pemerintahan yang lebih transparan, akuntabel, dan responsif.

ADB juga terus bersama-sama memimpin jaringan otoritas antikorupsi terbesar di Asia dan Pasifik melalui Prakarsa Antikorupsi ADB/Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD).

Secara internal, kami baru-baru ini memperkenalkan instruksi staf mengenai uji tuntas integritas untuk operasi berdaulat dan pembiayaan bersama. Ini merupakan proses untuk menilai peserta sektor swasta dalam operasi berdaulat, seperti perantara keuangan dan pemodal bersama, untuk mengurangi risiko tata kelola dan korupsi dalam proyek kami.

Manajemen fidusia yang tangguh sangat diperlukan bagi prosedur pengadaan dan penyaluran kami. Selagi kami menerapkan Rencana Aksi 10 Poin Reformasi Pengadaan untuk merampingkan proses dan menghapus beban yang tidak perlu bagi lembaga pelaksana dan kontraktor, kami tetap mempertahankan persyaratan antikorupsi dan integritas.

Saya ingin menjelaskan mengapa memerangi korupsi dan mempromosikan tata kelola yang baik lebih penting daripada yang pernah ada sebelumnya di sini di ADB.

Pertama, kami telah meningkatkan kemampuan pembiayaan kami menjadi 272,85 triliun rupiah (20 miliar dolar A.S.) per tahun, atau 50 persen lebih banyak daripada tingkat sebelumnya. Hal ini dimungkinkan lewat penggabungan operasi pinjaman Dana Pembangunan Asia dengan neraca sumber daya modal biasa. Kami juga telah berkomitmen untuk menggandakan pendanaan iklim tahunan menjadi 81,86 triliun rupiah (6 miliar dolar A.S.) pada tahun 2020. Kami harus memastikan bahwa dana tambahan ini digunakan secara efektif dan berkelanjutan, dan tidak dialihkan melalui penipuan dan korupsi.

Kedua, pada September 2015, para pemimpin dunia berkumpul bersama-sama untuk mengadopsi 17 Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal – SDG). Sasaran 16 mempromosikan masyarakat yang adil, damai, dan inklusif. Dua target di bawah Sasaran 16 adalah untuk “mengurangi korupsi dan suap secara substansial,” dan untuk “mengembangkan lembaga yang efektif, akuntabel, dan transparan di semua tingkatan.”

Ketiga, kami memulai persiapan strategi jangka panjang baru di ADB. Dalam “Strategi 2030” baru ini, agar dapat menggunakan perluasan kemampuan keuangan kami dengan lebih baik dan untuk menyelaraskan operasi kami dengan SDG, kami akan lebih mengarusutamakan tata kelola, transparansi, dan antikorupsi dalam operasi kami.

Keempat, kami sekarang sedang menyusun rencana operasional baru untuk pengembangan kemampuan untuk tahun 2016 hingga 2020. Hal ini akan memberikan dukungan lebih lanjut terhadap DMC kami untuk memberikan layanan publik yang berkualitas secara efektif dan meningkatkan tata kelola.

Kelima, sebagai bagian dari reformasi untuk memperkuat keahlian dan pengetahuan, kami mendirikan delapan kelompok tematik, termasuk kelompok tematik tata kelola, serta tujuh kelompok sektor. Kelompok tematik tata kelola ini akan memberikan kontribusi untuk menciptakan dan membagikan pengetahuan mutakhir di seluruh departemen dan dengan DMC kami serta memastikan bahwa tata kelola tetap menjadi bagian integral dari operasi kami.

Semua prakarsa ini bertujuan untuk memastikan bahwa upaya kami terkait dengan antikorupsi dan tata kelola membawa manfaat, dan bahwa upaya itu berkontribusi untuk memenuhi sasaran ADB untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup di DMC kami.

Hari ini, saya berjanji untuk terus melaksanakan tugas saya untuk memerangi korupsi dan mempromosikan tata kelola yang baik dalam operasi ADB. Saya meminta Anda semua untuk melakukan hal yang sama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button