Cerita populer

Sekutu membantu Filipina memodernisasi militernya

Staf FORUM

Angkatan Bersenjata Filipina menghadapi serangkaian tantangan di depan mereka.

Mereka telah bertempur melawan pemberontakan komunis di berbagai pelosok negeri ini selama beberapa dekade. Mereka bertarung dalam pertempuran secara berkala di bagian selatan negara itu dengan organisasi ekstremis Muslim seperti Kelompok Abu Sayyaf yang terhubung dengan Al-Qaeda, dan mereka terlibat dalam perseteruan teritorial dengan Tiongkok atas pulau dan beting yang disengketakan di Laut Cina Selatan.

Mengingat semua itu, Presiden Filipina Benigno Aquino III berjanji di depan publik pada Desember 2015 untuk memperkuat Angkatan Bersenjata sebelum masa jabatannya berakhir pada pertengahan tahun 2016, demikian yang dilaporkan Reuters. “Kami berencana untuk mengakuisisi fregat baru, kapal angkut laut strategis, pesawat terbang patroli jarak jauh dan dukungan udara dekat, dan peralatan lainnya,” ungkapnya, demikian menurut Reuters.

Untuk memodernisasi militernya, Filipina mendapatkan beberapa bantuan dari teman dan sekutunya — yaitu Australia, Israel, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Dalam perkembangan terbaru, A.S. menyerahkan 114 kendaraan lapis baja untuk membantu pasukan Filipina memerangi gerilyawan. Kendaraan itu merupakan pengangkut personil lapis baja M113 yang telah digunakan oleh militer A.S. sejak Perang Vietnam. Angkatan Darat A.S. telah mengganti M113 dengan kendaraan tempur Bradley yang lebih modern untuk pertempuran garis depan.

77 kendaraan pertama dikirim ke Filipina pada Desember 2015, dan sisanya dijadwalkan dikirim pada Januari 2016, demikian menurut Agence France-Presse (AFP).

“Pasukan kami sekarang lebih terlindungi, dan mereka akan memiliki mobilitas lebih karena mereka akan berada dalam kendaraan roda rantai yang memiliki kemampuan untuk melewati medan berat,” kata Kolonel Angkatan Darat Filipina Benjamin Hao kepada AFP. Kendaraan ini akan meningkatkan lebih dari sepertiga jumlah kendaraan lapis baja Angkatan Darat, demikian tambahnya.

Filipina membayar 67,5 juta peso, atau 19,1 miliar rupiah (1,4 juta dolar A.S.) untuk mengangkut kendaraan sumbangan tersebut, demikian yang dilaporkan oleh AFP. Negara ini sebelumnya menerima 28 jenis kendaraan yang sama dari Israel pada tahun 2015, demikian menurut AFP.

Pada November 2015, Filipina menerima penyerahan dua pesawat jet tempur FA-50 buatan Korea Selatan — “pesawat tempur supersonik pertama negara itu dalam satu dekade,” lapor The Associated Press (AP). Pemerintah Filipina membeli selusin pesawat jet tempur itu senilai 5,5 triliun rupiah (400 juta dolar A.S.). Pesawat jet tempur lainnya akan dikirimkan secara bertahap hingga tahun 2017, demikian kata AP.

Selain itu pada November 2015, ketika Presiden A.S. Barack Obama tiba di Manila untuk menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik tahunan, dia mengumumkan bahwa A.S. akan menyumbangkan dua kapal yang dinonaktifkan ke Filipina. Salah satunya adalah kapal jenis cutter milik penjaga pantai A.S. untuk “patroli daya tahan panjang,” kata Presiden A.S., demikian menurut surat kabar The Sydney Morning Herald.

“Australia dan Korea Selatan juga telah setuju untuk menyediakan peralatan militer bekas pakai kepada Manila, dan Jepang sedang mempelajari permintaan Filipina untuk melakukan hal yang sama,” tulis surat kabar The Wall Street Journal pada Desember 2015.

Jepang sedang mempertimbangkan memasok Filipina dengan pesawat bekas pakai untuk berpatroli di Laut Cina Selatan, demikian menurut Reuters.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button